Hai, Miks!
Apakah Anda pecinta cokelat? Seberapa kenalkah Anda dengan olahan berbahan dasar cokelat ini?
Memiliki rasa manis dan meleleh di mulut membuat kebanyakan kaum hawa mencintai produk olahan ini. Mengikuti perkembangan zaman, cokelat pun menjadi beraneka macam bentuknya. Tidak hanya sebagai kudapan ringan, dalam praktiknya industri kuliner juga memakai bahan dasar cokelat sebagai main course. Efek yang ditimbulkan oleh kudapan berbahan dasar cokelat ini banyak menimbulkan mitos dan fakta. Salah satunya mitos makan cokelat mengakibatkan sakit gigi dan kegemukan.
Untuk itu, ada beberapa fakta yang mungkin Anda belum tahu.
Sejarah Singkat Cokelat
Bibit cokelat pertama ditemukan oleh bangsa Venezuela. Adalah suku Maya yang berinisiatif membuat biji cocoa ini menjadi minuman. Heman Cortez dalam perjalanan mengarungi benua Amerika menerima sajian minuman ini dari suku Aztec di Meksiko. Lalu, dia membawa biji cocoa ke Spanyol. Dari sana cocoa berkembang pesat di Eropa dan sampai ke Indonesia.
Biji cokelat masuk ke Indonesia dibawa bangsa Belanda yang saat itu sedang menjajah bumi pertiwi. Belanda yang sebenarnya konsen pada tanaman kopi dan teh terpaksa membudidayakan cokelat setelah dua varietas tersebut terkena hama.
Sekitar tahun 1880, biji cocoa mulai dibudidayakan. Selanjutnya dibentuk badan penelitian untuk menghasilkan varietas unggul sehingga bernilai tinggi untuk dipasarkan di Eropa. Pada tahun 1901 akhirnya dibuka Cacao Profestation di Salatiga sebagai wadah penelitian yang lebih modern.
Setelah bangsa ini merdeka, cacao masih berkembang subur meskipun sudah ditinggalkan bangsa yang membawanya. Pada tanggal 16 Oktober 1984, Mentri Pertanian bahkan menetapkan tanggal itu sebagai Hari Cacao.
Kandungan Cokelat
Cokelat memiliki kandungan zat-zat aktif yang berperan penting untuk meningkatkan serotonin pada otak. Hal ini akan membuat Anda rileks saat menikmatinya. Selain itu, mengonsumsi cokelat secara teratur bisa menurunkan tekanan darah. Tentu saja jika tidak berlebihan. Semua hal yang berlebihan memang tidak bagus untuk tubuh, kan, Miks?
Belakangan, orang-orang memilih cokelat murni nonsweetenes untuk dikonsumsi. Cokelat hitam murni memang bisa menjadi antioksidan alami dan mengurangi pembentukan radikal bebas.
Nah, jangan takut untuk mengonsumsi cokelat, ya, Miks.
Rasa Cokelat
Cokelat memiliki 1200 macam zat dan tidak ada yang dominan sehingga sampai saat ini orang kesusahan membuat tiruan rasa cokelat. Lemak cocoa murni memiliki titik leleh lemak di bawah suhu tubuh manusia sehingga saat Anda mengonsumsi cokelat, akan menimbulkan sensasi lembut di mulut. Hal ini bisa membuat ketagihan, lo, Miks. Anda percaya, kan, jika makan cokelat enggan berhenti?
Selain itu, BBC yang telah melakukan riset mengenai lemak cocoa memberi pernyataan, bahwa lelehan lemak dapat meningkatkan aktivitas otak dan debaran jantung. Hal ini lebih kuat dari ciuman antar mulut, bahkan efek setelahnya juga lebih panjang.
Wow, jomlower jangan takut untuk menikmati debaran ini, ya, Miks!
Pemalsuan Rasa pada Cokelat
Mengingat rasa alami cokelat yang susah didefinisikan, ada beberapa bahan yang sengaja dicampur supaya cokelat ramah pada lidah manusia. Gula dan minyak nabati sering digunakan sebagai campuran. Untuk cokelat yang dipasarkan dengan harga terjangkau, minyak lesitin dan palem lebih sering digunakan.
Makanya jangan heran jika pecinta cokelat murni sering marah saat cokelat disalahkan untuk alasan diabetes maupun sakit gigi. Bukan salah cokelatnya, ya, Miks, tetapi kandungan gula di dalamnya yang berlebihan.
Racun Bagi Hewan Tertentu
Di dalam cokelat juga terdapat teobrim. Zat ini bisa menjadi racun bagi hewan tertentu karena sistem pencernaan mereka tidak mampu mengurai. Sehingga, seandainya tanpa sengaja binatang ini mengonsumsi, zat akan berhenti di peredaran darah, yang jika sampai 20 jam tidak dikeluarkan, hal ini bisa memicu kejang. Bukan hanya kejang, Miks, hewan-hewan ini bisa mengalami serangan jantung, pendarahan internal yang menyebabkan kematian. Mengerikan, kan, Miks?
Berikut daftar hewan yang tidak boleh mengonsumsi cokelat : kuda, anjing, burung kakaktua, kucing (terutama yang masih anakan). Jika akhirnya termakan, usahakan untuk segera memuntahkan atau dibawa ke dokter hewan.
Nah, Miks, ternyata selain enak di mulut, cokelat bisa juga membahayakan. Semoga Anda lebih peduli terhadap binatang peliharaan setelah membaca fakta ini. Meskipun banyak kandungan baiknya bagi manusia ternyata belum tentu bagi binatang.