Inilah 4 Tips Menjadi Guru Terbaik bagi Anak

Hai, Miks!

Orang tua adalah pendidik pertama bagi anak. Kepiawaian orang tua dalam menanamkan nilai- nilai moral dan berbagi wawasan ilmu pengetahuan terbukti mampu melahirkan pribadi yang bermutu dan berbudi tinggi.

Semua orang tua tentu berharap anaknya tumbuh menjadi pribadi yang cerdas dan berakhlak mulia. Untuk mendapatkan itu semua, diperlukan kerja keras dan kerja cerdas dari orang tua selama  mengasuh dan mendidik si buah hati tercinta. Lantas bagaimana caranya?

Pendidikan memerlukan teladan dari orang tua, hal utama yang wajib dilakukan seorang ibu sekaligus pendidik bagi anak- anak adalah keteladanan.

Keteladana adalah hal terbesar untuk memulai suatu hasil yang besar. Keteladanan pertama kali anak dapatkan melalui apa yang dilihat dan ia dengar dari orang tua dalam keseharian, itulah konsep dasar pendidikan dalam keluarga. Karena itu, jangan meremehkan hal penting ini.

Ingatlah, anak tidak hanya sekadar  mendengar, tetapi juga melihat, merasakan, dan meniru hal- hal yang ada di sekelilingnya. Mengajarkan dengan teori dan mengajar dengan memakai keteladanan secara langsung, maka belajar dengan keteladanan yang berdampak  jauh lebih besar.

Bisa dikatakan, anak peniru yang ulung, jadi meniru ini menjadi hal yang sangat penting dalam proses pertumbuhan dan pembelajaran anak. Buktinya banyak anak  Anda yang mampu hafiz Al-Qur’an, berbicara dengan bahasa Inggris dan Arab juga bisa bernyanyi. Hal tersebut karena mereka mendengar dan menirukan bacaannya.

Nah, agar bisa menjadi guru terbaik bagi anak, empat tips ini bisa Anda terapkan.

1. Keteladanan

Jadilah figur bagi anak-anak Anda, sudah sepantasnya Anda bersikap, bertutur kata, berbuat serta bertindak sesuai dengan norma dan ajaran yang sudah ditentukan. Berikan contoh yang baik sebagai uswatun hasanah atau tauladan bagi anak.

2. Jadilah Sahabat Anak

Anda kadang kala harus bisa menjadi sahabat bagi anak. Ada saat- saat tertentu anak harus menceritakan dilema dan permasalahan yang dihadapinya. Sedikit banyaknya Anda harus mengerti  psikologi  dan perkembangan anak. Maka, di sinilah Anda memerankan diri sebagai sahabat bagi anak. Sahabat di setiap permasalahannya, rangkul dan berikan solusi setelah mendengar keluhan mereka.

3. Jangan menjadi Hakim

Meski Anda memiliki segudang pengalaman hidup, tetapi tidak layak memetakan permasalahan anak. Ajarkan mereka untuk memutuskan suatu perkara dengan menjelaskan manfaat serta mudharatnya agar ia terbiasa mandiri tidak gegabah mengambil keputusan.

4. Jadilah Muara setiap Permasalahannya

Ketika anak- anak percaya kepada Anda, tak akan ada yang disembunyikan. Ini menumbuhkan rasa kepercayaan anak kepada Anda dikala ia mempunyai masalah. Anda pun bisa dengan mudah memahami permasalahan dan mengarahkan ia ke hal yang lebih baik dalam setiap solusi.

Kenapa ini perlu? Bayangkan, Andai kata Anda tidak bisa menjadi pusat kepercayaan anak, maka mereka mencari jawaban di luar lingkup keluarga. Bagaimana jika jawaban yang didapatnya tersebut  justru  berdampak buruk, bahkan di luar harapan Anda? Karenanya, kendalikan anak- anak dengan menumbuhkan kepercayaan mereka pada Anda. Semoga tips tersebut bisa menjadi acuan untuk Anda menjadi guru terbaik, ya, Miks!

 

Tinggalkan komentar