Inilah 6 Prilaku Cerdas dalam Menyikapi Covid-19

Hai, Miks!

Akhir tahun 2019 kemaren umat manusia dihadapkan pada masalah bumi ini, sebuah virus atau wabah yang tidak terlihat. Namun, membuat seisi bumi takut akan mudharatnya. Masalah bumi adalah masalah muslimin  juga, bagaimana prilaku cerdas dalam menyikapi covid-19? Karena sebagian orang menganggap remeh dengan pasrah saja, sebagian lagi merasa cemas dan takut.

Musibah seperti ini pernah terjadi pada pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 18 H. Khalifah Umar bin Khattab bersama para sahabatnya berjalan dari Madinah menuju Syam. Mereka berhenti di daerah perbatasan sebelum memasuki Syam karena ada wabah Tha’un melanda negeri tersebut. Wabah Tha’un sebuah penyakit menular, benjolan diseluruh tubuh yang akhirnya pecah dan mengakibatkan pendarahan.

Pada saat itu, para sahabat kaum Muhajirin dan Anshar berbeda pendapat, ada sebagian mereka ingin untuk melanjutkan perjalanan dan sebagian mereka ingin pulang ke Madinah. Mereka yang melanjutkan perjalanan ke Syam wafat karena wabah Tha’un yang ada di Syam tersebut. Ada sekitar 20 ribu penduduk Syam wafat ketika itu. Sabda Rasulullah saw., “Jika kalian  mendengar wabah melanda suatu negeri, maka janganlah memasukinya. Jika kalian berada di daerah itu janganlah kalian keluar untuk lari darinya.” (HR. Bukhori dan Muslim)

Ketika Amr bin Ash ra memimpin Syam, wabah tersebut bisa disingkirkan berkat pikiran cerdas hasil tadabbur serta kedekatannya dengan alam. Amr bin Ash berkata, “Wahai manusia penyakit ini menyebar layaknya kobaran api, jaga jaraklah dan berpencarlah dengan menempatkan diri di gunung-gunung.” Mereka pun berpencar dan menempati gunung-gunung. Wabah pun berhenti layaknya api yang padam karena tidak bisa lagi menemukan bahan yang dibakar.

Belajar dari pengalaman yang dialami Amr bin Ash dan penduduknya untuk menyikapi wabah Thau’un, maka inilah panduan dan kabar gembira di tengah kesedihan ini untuk menanamkan prilaku cerdas dalam menyikapi Covid-19.

1. Karantina

Sebagaimana sabda Rasulullah di atas, maka itulah konsep karantina yang hari ini kita kenal. Mengisolasi diri dan daerah yang terkena wabah, sekarang sudah banyak negara yang menjalaninya. Namun, ada negara yang belum mengisolasi daerahnya karena faktor-faktor tertentu. Semoga Allah Swt.  melindungi semua warganya.

2. Bersabar

Sabar adalah kunci utama orang mukmin. Orang yang tidak punya kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi bencana,musibah, wabah maka ia dianggap tidak memiliki agama. Allah Swt. tidak akan menguji hambanya sesuai batas kemampuannya. Sabda Rasulullah saw., “Maka tidaklah seorang hamba yang dilanda wabah lalu menetap dikampungnya dengan penuh kesabaran dan mengetahui bahwa tidak akan menimpanya kecuali dengan apa yang Allah Swt. tetapkan, baginya pahala orang yang mati syahid.” (HR. Bukhori dan Ahmad).

Masyaallah! Ternyata mati syahidlah balasan itu, sesuatu yang didambakan kaum muslimin. Maka, sabar dan tanamkanlah keyakinan itu. Jika takdir Allah Swt. menyapa Anda, berharaplah syahid!

3. Berbaik Sangka dan Berikhtiar

Rasulullah bersabda, “Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit kecuali Dia juga yang menurunkan penawarnya. (HR. Bukhori). Anda harus meyakini bahwa Allah Swt. sudah merencanakan segalanya semenjak zaman azali. Anda harus bisa menjalani dan menyikapi sesuai petunjuk yang sudah ditentukan-Nya. Insyaallah setiap ada penyakit ada obatnya.

4. Banyak Berdoa dan Berzikir

“Berdoalah pada Allah Swt. niscaya akan Kukabulkan.”  Itulah anjuran Allah Swt. pada umat-Nya untuk menjalankan syariat-Nya. Di dalam ajaran Islam berdoa bukan di waktu dapat musibah, bencana, wabah tetapi di setiap urusan yang Anda lakukan, supaya yang dikerjakan dapat keberkahan dan jauh dari kemudharatan. Sabda Rasulullah saw., Barang siapa membaca zikir 3 kali waktu pagi dan petang, maka tidak akan ada bahaya yang memudharatkannya. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

5. Ambil Hikmah dari Peristiwa Covid-19

Anda harus meyakini bahwa Allah Swt.  kuasa atas segalanya. Dialah yang menciptakan yang ada di langit dan di bumi, mulai dari hal yang terkecil seperti virus ini sampai hal yang terbesar. Pada saat ini, di Indonesia lebih kurang 35 ribu kasus Covid-19, 49 orang meninggal dunia. Semuanya tertular karena virus mematikan, begitu besar pengaruh Covid-19 pada semua orang, begitu kejamnya Covid-19 yang sudah menelan banyak orang.

Dari peristiwa ini ada hikmah yang dapat Anda jadikan pelajaran, yaitu tetap selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Cuci tangan sebelum makan atau setelah memegang sesuatu. Menjaga kesehatan dengan  menjaga stamina dan asupan makanan yang bergizi dan seimbang. Menjaga jarak dengan lingkungan sekitar  sehingga tidak terpapar Covid-19.  Firman Allah dalam Surah Yunus ayat 101, “Perhatikanlah olehmu apa yang ada di langit dan di bumi.” Dari firman Allah Swt. ini Anda dianjurkan untuk berpikir sebelum berbuat, apa aspek manfaat dan mudharatnya.

6. Berhati-hati

Anda sudah mengetahui efek dan bahaya dari Covid-19. Maka sewajarnya Anda untuk berhati-hati jangan sampai virus ini menyakitimu. Untuk itu hindarilah kerumunan, menjaga jarak dari keramaian, dan menahan diri untuk tetap di rumah. Cara inilah yang banyak ditiru dunia saat sekarang ini. Anda yang biasanya suka shoping, wisata, traveling dihentikan sementara waktu, ini bentuk kebijakan diri supaya terhindar dari Covid-19.

Begitu juga kebijakan pemerintah sudah memutuskan  untuk belajar dari rumah, bekerja dari rumah melalui daring  (Dalam jaringan) yang sudah disepakati. Ini dilakukan untuk kehati-hatian supaya tidak terpapar Covid-19. Ungkapan mengatakan “Jika Anda takut berhati-hatilah, jika Anda takut Covid-19 hindarilah.”

Bagaimana, Miks? Supaya Anda benar-benar terhindar dari Covid-19, bentengilah diri Anda sebaik mungkin dengan melaksanakan prilaku cerdas yang sudah digambarkan. Semoga bermanfaat, ya.

Tinggalkan komentar