4 Trik Hebat Orang Tua yang Berstatus Work From Home terhadap Anak yang Belajar dari Rumah

Hai, Miks!

Pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah. Hal ini menyebabkan bermacam-macam polemik, apalagi bagi orang tua yang  menjabat sebagai pekerja di sebuah perkantoran atau lembaga, bingung membagi waktu untuk anak-anak mereka yang juga belajar dari rumah.

Anak adalah segala-galanya bagi orang tua, ketika anak mempunyai orang tua yang bekerja di luar rumah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, mereka jarang sekali mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tuanya.

Nah,  Anda sendiri juga pernah merasakan hal seperti itu, bukan? Lalu, ketika Anda sekarang sudah menjadi orang tua yang  pekerja kantoran atau seorang guru, tentunya bingung saat Anda dituntut untuk bekerja dari rumah sambil membimbing anak yang juga belajar dari rumah.

Di sini Anda dapat membaca trik apa saja yang bisa dilakukan oleh orang tua yang bekerja dari rumah dalam menghadapi anak yang juga belajar dari rumah.

1. Menjadi Orang Tua yang Gesit

Di hari biasa Anda sebagai orang tua sudah sangat gesit membagi waktu untuk di rumah dan di kantor. Namun, lain halnya dengan situasi saat ini, Anda dituntut untuk bisa mengerjakan beberapa pekerjaan dalam waktu yang bersamaan, seperti bekerja sambil membimbing anak belajar memenuhi tugasnya dari sekolah

Kalau pekerjaan itu hanyalah pekerjaan rumah tangga, sudah jelas bisa di pause atau ditunda mengerjakannya, tetapi ini adalah masalah anak apabila diacuhkan, mereka akan berbicara terus seperti warta berita. Benarkan, Miks?

Nah, Miks, waktu yang biasa dijadwalkan pasti akan berubah dengan keadaan ini. Cobalah dalam melakukan satu pekerjaan tidak lamban atau lelet. Usahakan bangun lebih pagi lagi untuk menyiapkan keperluan kelurga. Kalau keperluan keluarga sudah tersedia, maka Anda tidak akan diganggu lagi saat mengerjakan pekerjaan kantor.

 2. Menjadi Guru yang Penyabar

Menjadi guru bagi anak didik di sekolah itu sudah biasa dilakukan oleh seorang guru, tetapi seorang guru menjadi guru bagi anak sendiri di rumah sangat sulit sekali. Kenapa? Karena Anda merasa bahwa anak didik yang sedang dihadapi sekarang sangat manja atau pun susah diatur. Anak-anak merasa kalau orang tuanya yang menjadi gurunya dia akan dimanja, disayang, dan tak perlu paksaan.

Padahal, orang tua akan sering mengeluarkan kata-kata paksaan untuk anaknya. Supaya tugas sekolah mereka cepat selesai. Kadang kala ada juga orang tua sendiri turun tangan menuliskan dan mengerjakan tugas tersebut, sementara si anak sudah tertidur atau ngambek gara-gara kena paksa oleh orang tuanya.

Nah, di sinilah kesabaran Anda diuji oleh anak-anak. Cobalah Anda belajar sabar menjadi guru bagi anak-anakAnda sendiri. Mungkin dengan rayuan dan hadiah bisa Anda gunakan sebagai pemancing kegembiraan mereka.

Dalam situasi pekerjaan kantor Anda yang banyak, bagilah waktu Anda untuk menjadi seorang guru untuk tugas-tugas mereka.

3. Menjadi Sahabat yang Disenangi Keluarga

Sahabat adalah orang yang sangat dekat dengan seseorang. Dalam keluarga ibu adalah sahabat bagi anak-anaknya. Sahabat tempat curahan hati mereka, sahabat tempat berbagi, dan sahabat tempat mereka bergembira.

Di saat suasana sekarang ini sulit rasanya anak menghadapi suasana ini sendiri, mereka butuh seorang sahabat untuk berbicara, butuh sahabat untuk menemani mereka membuat tugas dan yang lainnya. Mereka tidak mau ditinggal sendiri. Apakah Anda sebagai orang tua pekerja bisa membagi waktu untuk semua itu?

Kinilah saatnya Anda bisa menjadi sahabat bagi mereka. Persiapkan diri dan waktu untuk melakukan hal ini.

4. Menjadi Orang Tua yang Cerdas

Cerdas dalam arti kata pintar mencari solusi bagi kesulitan yang dihadapi anak-anak ketika menyelesaikan tugas mereka. Bisa saja Anda mencari sebuah aplikasi belajar yang bagus untuk anak-anakmu dalam menyelesaikan tugasnya.

Harus cerdas dalam memilih waktu untuk menyelesaikan tugas mereka juga penting karena waktu Anda untuk menyiapkan pekerjaan kantor juga penting. Sekali merangkul dayung dua tiga pulau terlampaui.

Apabila tugas mereka telah selesai tentu saja anak-anak akan mencari kesibukan sendiri untuk menghabiskan waktu mereka, seperti bermain game atau makan makanan kesukaan mereka dan Anda menjadi leluasa mengerjakan pekerjaan kantor yang tertunda. Amankan, Miks?

Nah, Miks! Sudah menemukan solusi atau ide untuk menghadapi anak-anak yang belajar dari rumah, bukan? Semoga Anda dan anak-anak Anda bisa berhasil menjalani semua ini dengan ikhlas.

Selamat mencoba.

Tinggalkan komentar