Bingung Ajak Anak Belajar? Coba Kenali Gaya Belajarnya Dulu!

Hai, Miks!

Kadang, anak-anak sulit sekali diajak belajar, ya? Mungkin bukan karena mereka tidak suka belajar. Akan tetapi, bisa jadi mind set yang selipkan kepada mereka tentang belajar selama ini adalah salah. Coba, diingat lagi, pernahkan Anda memaksa anak belajar dengan teks book?

Maksudnya belajar hanya dengan membaca buku dan mengerjakan latihan soal di buku. Jika anak tidak mau, biasanya orang tua menjadi marah dan memaksa anak untuk melakukannya.

Nah, sebelum mengajak anak belajar. Coba luruskan dulu pemahaman tentang belajar. Sebenarnya, belajar merupakan sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa. Jadi, ketika anak mencoba berlatih sepeda hingga ia bisa melakukannya, itu adalah belajar. Ketika anak yang semula tidak bisa menyebutkan benda segitiga menjadi bisa menyebutkan, maka itu pun disebut belajar.

Maka dari itu, perlu rasanya kita sebagai orang tua mulai membuka pemahaman tentang belajar sebelum memaksa anak untuk belajar. Semua materi di sekolah pun mengharapkan pengetahuan-pengetahuan baru pada anak-anak. Untuk itu, perlu sekiranya kita sebagai orang tua memahami gaya belajar anak terlebih dahulu sebelum memaksa anak-anak belajar.

Gaya belajar anak, bisa dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1. Audio

Gaya belajar anak yang dominan dengan audio biasanya lebih banyak menggunakan indera pendengarannya. Maka itu, perlu sekiranya sebelum mengajak anak belajar, kita mengkondisikan terlebih dahulu suasana di sekitar tempat belajar agar tidak banyak gangguan suara.

Selanjutnya anak bisa diminta membaca dengan suara keras kemudian direkam dan diulang-ulang rekaman tersebut sampai mereka paham atau dengan cara mendengarkan penjelasan yang ada.

2. Visual

Anak dengan gaya belajar visual lebih mengutamakan pada apa yang dilihat. Biasanya, anak dengan cara belajar visual senang sekali dengan gambar-gambar berwarna warni.

Untuk itu, jika mengajak anak dengan gaya belajar visual bisa diterapkan dengan membuat mind mapping menggunakan tulisan-tulisan berwarna warni.

3. Kinestetik

Gaya belajar kinestetik lebih mengedepankan pada gerak fisik dari pada yang lainnya. Anak dengan gaya belajar ini memiliki kecenderungan untuk tidak bisa diam di tempatnya. Bagi mereka, pengalaman dan praktik adalah pembelajaran yang lebih berharga.

Jika Anda mengajak belajar anak dengan gaya kinestetik, bisa dengan cara praktik langsung atau pengamatan langsung pada materi pembelajaran. Misalkan ketika mereka belajar tentang materi penjumlahan, Anda bisa mengajaknya menghitung beberapa benda yang telah ditambahkan.

Dengan mempelajari gaya belajar anak, semoga bisa membuat anak dan Anda lebih enjoy dalam melaksanakan pembelajaran di rumah. Agar proses belajar menjadi pengalaman yang bermakna dan tidak menakutkan. Oke, Miks, semoga bermanfaat.

 

Tinggalkan komentar