7 Tips agar Terhindar dari Psikosomatik Akibat Menghadapi Wabah COVID-19

Halo, Miks!

Pernahkah Anda mendengar orang mengalami sakit fisik akibat bencana seperti gempa, banjir, asap atau wabah penyakit? Tidak sedikit orang yang mengalami psikosomatik akibat bencana tersebut, lo.

Tahukah Anda bagaimana proses terjadinya penyakit psikosomatik itu dan bagaimana pula tips agar terhindar dari penyakit tersebut?

Psikosomatik merupakan penyakit fisik diakibatkan gangguan psikis atau kejiwaan yang dirasakan, rasa cemas, khawatir, takut yang berlebihan seperti terhadap gempa, kematian, wabah penyakit, dan lain-lain.

Perasaan tersebut termasuk penyakit psikis yang dapat memicu pengaturan  peredaran darah yang tidak stabil sehingga akan berujung pada penyakit fisik seperti hipertensi, penyakit jantung, mag akibat asam lambung naik, dan sebagainya.

Jadi, penyakit fisik yang dialami sebagian besar penderita diakibatkan psikis sebagai pencetusnya. Anda mungkin sering mendengar ataupun mengalaminya sendiri, yang mana si penderita mengalami sakit fisik seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes dan sebagainya serta sudah sering berobat serta minum obat dengan berbagai cara,  sudah  banyak mengeluarkan biaya, tetapi tidak kunjung sembuh.

Hal ini membuat banyak penderita mengalami frustasi dan tidak sedikit pula yang mencari jalan pintas dengan cara mengakhiri hidupnya. Untuk penyembuhan tidak hanya dengan minum obat, tetapi ketenangan jiwa juga sangat diperlukan.

Sebagian besar orang tidak menyadari akan pentingnya ketenangan jiwa dalam mencegah ataupun mengobati penyakit fisik. Dengan kata lain, dalam proses pengobatan terhadap penyakit fisik tidak bisa dilakukan hanya dengan minum obat tetapi perlu diiringi jiwa yang tenang, semuanya itu ada dalam ajaran agama.

Situasi dewasa ini dapat menimbulkan perasaan cemas, khawatir, dan ketakutan yang berlebihan terhadap wabah COVID-19 yang telah menjadi pandemi. Perasaan tersebut bisa saja terjadi akibat pengetahuan yang kurang, baik pengetahuan tentang ciri-ciri orang yang terinfeksi virus corona, proses penularannya, maupun cara pencegahannya sehingga apa saja informasi tentang wabah ini menjadi suatu yang sangat menakutkan.

Sejak adanya wabah tersebut, tidak henti-hentinya media cetak ataupun elektronik memberitakan. Sebagian besar informasi yang disampaikan berupa hal-hal yang menakutkan dan mengerikan.

Informasi yang mengerikan tersebut merupakan salah satu penyebab timbulnya gangguan psikis. Perasaan cemas, khawatir, takut jelas dapat menyebabkan kegelisahan dan ketidaknyamanan sehingga tidur terganggu, insomnia, sakit kepala, kurang nafsu makan, dan sebagainya.

Kondisi ini dapat mengakibatkkan gangguan pengaturan sistem otonom dan endokrin yang dapat berujung pada penyakit-penyakit fisik seperti penyakit jantung, mag, hipertensi, bahkan strok.

Jika penyakit psikis tersebut telah menghinggapi pikiran seseorang, kemungkinan kekebalan tubuh atau imun akan lemah dan tentunya sangat mudah terjadi penularan virus corona.

Bila  disimak, kebanyakan yang menjadi penderita derajat berat wabah ini adalah oramg yang berusia di atas 50 tahun. Ini disebabkan pada usia tersebut sangat rentan dengan penyakit serta perasaan khawatir dan takut yang berlebihan.

Walaupun demikian, Anda tidak perlu terlalu panik karena artikel ini akan membahas bagaimana cara agar terhindar dari psikosomatik akibat wabah  COVID-19. Ada 7 sikap yang harus Anda perhatikan dan lakukan, antara lain:

1. Hadapi dengan Tenang

Jika menghadapi wabah ini dengan tenang, pikiran dan perasaan yang negatif dapat dihindari, imun atau kekebalan dalam tubuh Anda tentu akan terjaga sehingga dapat mencegah penularan.

2. Kenali apa itu wabah Covid 19 atau virus Corona, ciri-ciri orang yang terjangkit virus, bagaimana proses penularannya dan cara pencegahannya

Dengan Anda mengenali wabah COVID-19, bagaimana ciri-ciri orang yang terjangkit virus, proses penularannya dan cara pencegahannya, tentu Anda dapat melakukan hal-hal apa saja yang seharusnya dikerjakan dalam menghadapi wabah tersebut tanpa adanya perasaan khawatir dan takut.  Dengan demikian, Anda dapat beraktivitas dengan nyaman dan tenang walaupun di rumah saja.

Virus tersebut tidak bisa dilihat langsung dengan mata, tetapi harus melalui kaca pembesar sehingga Anda tidak pernah tahu keberadaannya kecuali dengan melihat dan merasakan gejalanya, seperti demam tinggi, flu, dan batuk yang berkepanjangan.

Cara penularannya melalui bersin, droplet batuk kepada orang yang berada di dekatnya.

Pencegahannya antara lain dengan menjaga kebersihan, selalu mencuci tangan, menjaga jarak, menggunakan masker, olahraga yang teratur, berjemur matahari pagi, makan makanan yang bergizi, dan banyak mengkonsumsi vitamin C.

Penyakit ini bukanlah suatu aib, oleh karena itu, tidak perlu malu dan menutupinya untuk melaporkan pada pihak yang berwenang agar tidak menular  pada orang lain. Begitu juga sebaliknya, jangan pernah menghina dan mengucilkan orang yang terifeksi virus tetapi tetap waspadai penularannya.

3. Jangan Mudah Percaya dengan Berita-Berita yang Tidak Jelas

Setiap hari, setiap jam, tidak henti-hentinya pemberitaan seputar wabah yang simpang siur, tidak jelas lagi mana yang benar dan hoax sehingga membuat sebagian orang panik. Namun, dengan ilmu yang telah ada, Anda akan tahu mana berita yang betul dan mana yang salah. Dengan demikian akan terhindar dari berita-berita tidak jelas yang membuat Anda takut dan khawatir. Jika hal ini masih menghantui pikiran, Anda dapat menutup sementara akses medianya cukup untuk berkomunikasi.

4. Tetap Waspada

Berita-berita yang menakutkan tentang wabah ini, bukan berarti harus dihindari tetapi tetap diwaspadai ataupun sebaliknya, jangan menganggap enteng sehingga tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan seperti tidak memakai masker, tidak menjaga jarak (physichal distance or social distance)

5. Mengikuti Petunjuk Pejabat Berwenang dalam Pencegahan Penularan Wabah

Anda harus taat dan patuh pada aturan yang telah diberikan oleh pejabat berwenang. Contohnya memakai masker, tidak boleh berkumpul-kumpul, di rumah saja, menjaga kebersihan badan, mencuci tangan, dan lain-lain.

6. Mengisi Waktu dengan Hal-Hal yang Positif

Agar terhindar dari pikiran yang dapat membuat imun melemah, Anda dapat melakukan hal-hal yang positif, contohnya bagi yang bekerja tentu dapat melakukan aktivitas kantor di rumah, bagi yang tidak kerja bisa menyibukan diri dengan pekerjaan rumahnya atau membantu anak dan adik belajar di rumah, menyalurkan hobi seperti masak, membuat kue, menjahit, menulis buku dan lain-lainnya. Apa yang penting adalah Anda terhindar dari pikiran negatif tentang wabah virus corona ini.

Selalu Berdoa agar Terhindar dari Wabah

Setelah Anda berusaha agar terhindar dari penularan wabah ini, terakhir memohon pada sang Maha Pencipta, yaitu Allah yang Maha Kuasa, kuasa atas segala-galanya agar terhindar.

Itulah, Miks, tujuh sikap yang harus Anda lakukan agar tehindar dari psikosomatik akibat menghadapi wabah COVID-19 tau virus corona. Semoga bermanfaat!

Tinggalkan komentar