Waspada Masalah Perkembangan Anak, Ini 5 Tanda Tantrum Melebihi Batas Normal

Hai, Miks!

Tantrum adalah suatu kondisi di mana anak mengeluarkan emosi dengan cara menangis kencang, marah, mengamuk hingga melempar atau membanting barang-barang. Umumnya, kondisi tantrum ini terjadi saat anak berada pada perasaan marah atau pun sedih yang berlebihan.

Sebenarnya, kondisi tantrum ini normal dialami oleh setiap anak, bahkan tantrum juga dianggap sebagai bagian proses perkembangan pada anak. Seorang psikolog bernama Belden mengatakan bahwa tantrum sangat mungkin dialami oleh semua anak.

Namun, jika kondisi tantrum sudah melebihi batas, Anda perlu waspada. Sebab, hal tersebut bisa menjadi tanda bahwa ada suatu masalah pada perkembangan anak. Untuk itu, Anda perlu mengetahui batasan tantrum yang masih dianggap normal.

Berikut 5 tanda bahwa tantrum pada anak sudah melebihi batas normal:

1. Frekuensi Mengamuk yang Sering

Anak yang belum bersekolah pasti lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama orang tua dan keluarga. Anda perlu memperhatikan berapa kali anak mengamuk dalam sehari.

Jika dalam sehari anak bisa mengamuk sebanyak lima kali dan terjadi selama beberapa hari atau sebanyak sepuluh hingga dua puluh kali dalam sebulan maka Anda perlu waspada. Kondisi tersebut memungkinkan anak mengalami gangguan kejiwaan yang serius.

2. Mengamuk dalam Waktu yang Lama

Normalnya, anak tantrum akan mengamuk selama satu jam pertama. Kemudian, ia akan mengamuk selama 20 hingga 30 detik saja. Namun, jika setelah satu jam pertama anak masih mengamuk hingga 25 menit berikutnya maka itu sudah dianggap melebihi batas normal.

Anda perlu mewaspadai tanda-tanda ini. Sebab, anak dengan gangguan mental akan lebih sering mengamuk dan durasinya lebih lama dan konstan dibandingkan anak normal.

3. Saat Mengamuk, Sering Melakukan Kontak Fisik dengan Orang Lain

Umumnya, anak tantrum akan memukul atau menendang orang yang ada di sekitarnya. Hal itu merupakan tindakan yang wajar. Namun, Anda perlu memperhatikan perilakunya saat mengamuk.

Jika hampir di setiap kondisi tantrum anak Anda selalu memukul, mencubit, atau melakukan hal-hal yang menyakiti orang lain di dekatnya, maka hal tersebut dianggap sudah tidak wajar. Jika Anda menemukan tanda ini pada anak, kemungkinan ada gangguan dalam dirinya.

4. Marah hingga Melukai Diri Sendiri

Saat anak tantrum dengan melukai dirinya sendiri, kemungkinan besar hal itu merupakan suatu tanda ada masalah kesehatan tertentu pada mentalnya. Dalam beberapa kasus, anak yang mengalami depresi berat bisa membenturkan kepalanya ke dinding, mencakar, dan melakukan apa saja yang dapat melukai dirinya sendiri saat marah.

5. Belum Mampu Menenangkan Diri Sendiri

Biasanya, anak mengalami tantrum akibat ingin mencari perhatian orang tua, baik itu karena ia lelah, lapar atau pun karena menginginkan sesuatu. Untuk kasus melebihi batas wajar, anak tidak mampu mengendalikan diri setelah emosinya terluapkan. Anda harus mampu menenangkannya setelah tantrum.

Itulah tanda-tanda bahwa anak mengalami tantrum melebih batas normal yang perlu Anda waspadai. Jika Anda menemukan tanda-tanda itu pada anak saat mereka tantrum maka lakukanlah dua hal ini untuk mencegah kemungkinan yang lebih buruk.

  •  Mulai dari diri Anda dan keluarga

Jika sebelumnya Anda sudah membicarakan kepada anak tentang perilaku buruknya saat tantrum dan tidak ada perubahan, maka Anda tidak boleh menyerah. Anda perlu melakukan cara lain yang lebih bisa diterima anak.

Contohkan hal baik yang bisa ia lakukan saat anak sedang dalam kondisi sedih atau marah yang hebat. Atmosfer yang baik dari keluarga akan mendukung perubahan sikap anak. Pertambahan usia juga dapat mempengaruhi perilaku mereka.

  •  Berkonsultasi dengan Psikolog anak

Jika cara satu tak mampu mengubah perilaku anak saat tantrum dan Anda merasa tidak mampu lagi menanganinya maka lakukanlah konsultasi kepada psikolog mengenai kondisi anak Anda. Anda juga bisa menceritakan keadaan yang sedang terjadi di dalam keluarga agar psikolog bisa menilai penyebab tantrum yang berbahaya pada anak.

Setiap anak pasti mengalami tantrum dan itu merupakan hal yang wajar. Namun, jika sudah mencapai tanda-tanda seperti di atas, maka Anda perlu waspada dan usahakan mencari tahu penyebab dan cara mengatasinya. Semoga anak-anak kita terhindar dari kondisi tantrum yang berlebih ya, Miks.

Tinggalkan komentar