5 Jenis Makanan yang Tidak Boleh Dihangatkan Kembali

Hai Miks!

Dalam menyajikan hidangan sahur, kita tentu akan memilih menu praktis, cepat, dan bernutrisi, ya, Miks. Tak heran apabila isi kulkas tidak hanya didominasi oleh buah, sayuran, serta aneka camilan, tetapi juga bermacam jenis frozen food. Umumnya para ibu juga menyimpan makanan cepat saji misalnya, mi atau sarden yang bisa jadi solusi ketika terlambat bangun sahur.

Cara lain yang dapat dilakukan agar tidak perlu repot menyiapkan sajian sahur adalah dengan memasak sekali banyak. Jadi, ketika tiba saatnya santap sahur tinggal dipanaskan. Ada yang suka melakukannya? Jika Anda termasuk salah satunya, ketahuilah bahwa tidak semua jenis bahan aman ketika dihangatkan lagi. Berikut adalah beberapa makanan yang membahayakan kesehatan ketika kembali dipanaskan.

1. Bayam

Seperti kita ketahui bahwa bayam ialah sayuran yang tinggi zat besi dan nitrat. Bahan makanan berdaun hijau ini pun digemari oleh berbagai kalangan karena kesegarannya. Terlebih apabila dimasak bersama wortel dan jagung. Wow, rasanya makin mantap, ya, Miks! Sayangnya, bayam tergolong salah satu jenis sayur yang tak boleh dihangatkan.

Zat besi yang terkandung dalam bayam akan berubah menjadi racun tatkala dihangatkan. Segeralah konsumsi bayam setelah dimasak. Jika dibiarkan terlalu lama (lebih dari lima jam) sebaiknya bayam tidak dimakan lagi. Perlu diketahui bahwa menghangatkan bayam justru akan mengoksidasi zat besi yang terkandung di dalamnya sehingga bisa menyebabkan kanker serta infertilitas.

2. Jamur

Suka makan jamur atau membuat olahan berbahan dasar jamur? Sebaiknya langsung santap setelah dimasak, ya. Bahan makanan bertekstur kenyal ini  mengandung protein dan kaya akan mineral yang baik bagi kesehatan tubuh. Namun, jika salah proses pemasakan, jamur malah dapat menimbulkan gangguan pencernaan. Nah, sisa olahan jamur bisa kita simpan di lemari pendingin. Meski rasanya tak seenak ketika hangat, tetapi lebih aman bila hendak dikonsumsi kembali.

3. Ayam

Hampir semua orang menjadikan olahan ayam sebagai menu favorit kala sahur atau berbuka puasa. Sayangnya, komposisi protein yang terkandung di dalam ayam akan benar-benar berubah ketika dipanaskan. Proses ini memicu timbulnya gangguan pencernaan, lo.

Aturan dalam memanaskan ayam adalah sekali setelah proses pemasakan pertama. Gunakan microwave, oven, atau wajan dan pastikan bagian dalam ayam benar-benar sudah panas. Selanjutnya segera habiskan dan hindari untuk menyimpan atau memanaskan ulang.

4. Telur

Telur bisa diolah menjadi bermacam masakan antara lain, omelet, sup telur, telur bacem, telur balado, orak-arik telur, dan sebagainya. Selain tinggi protein, telur juga mengandung lemak, karbohidrat, fosfor, kalsium, vitamin A, dan vitamin B.

Namun, kita tidak disarankan menghangatkan olahan telur. Bahan makanan kaya protein memiliki kandungan nitrogen yang cukup banyak. Pemanasan ulang justru mengakibatkan nitrogen teroksidasi dan memicu kanker.

5. Kentang

Bahan makanan yang satu ini termasuk favorit si kecil. Diolah menjadi kentang goreng atau dibuat bola kentang sayur dijamin bikin nafsu makan anak meningkat. Namun, kentang yang dihangatkan kembali ternyata bisa memancing tumbuhnya bakteri Clostridium botulinum penyebab keracunan makanan. Jadi, agar kentang aman dikonsumsi setelah dimasak, simpanlah dalam kulkas.

Membuat sajian sahur yang lezat, mudah, dan bergizi sangat mungkin dilakukan tanpa mengabaikan faktor kesehatan. Jangan asal cepat, pastikan pula bahan makanan yang kita pilih aman untuk dihangatkan kembali.  Selamat bersantap sahur dengan menu yang praktis dan bernutrisi, Miks!

 

Tinggalkan komentar