Halo, Miks!
Peran ibu dalam pembentukan karekter anak sudah tidak diragukan lagi, demikian pula peran ayah. Namun, masih ada yang menganggap bahwa ayah hanya sosok yang bertanggung jawab untuk mencari nafkah. Urusan domestik dan anak-anak, menjadi tanggung jawab ibu. Apakah Anda juga berpikir demikian?
Seorang anak akan tumbuh menjadi pribadi dengan karakter yang tangguh bila ia didampingi dengan kehadiran kedua orangtuanya secara utuh. Sosok ibu dan ayah sama pentingnya dalam pertumbuhan fisik, emosional, sosial, dan intelektual seorang anak. Kehadiran ibu dan ayah akan saling melengkapi karena dari keduanya anak akan belajar hal yang berbeda. Kehadiran ayah dalam keluarga akan menentukan karakter seorang anak saat dewasa. Melalui ayah, anak belajar keberanian, disiplin, dan tanggung jawab.
Nah, Miks, berikut 3 pengaruh kehadiran ayah terhadap pembentukan karakter anak.
- Memiliki Kompetensi Lebih Tinggi di Bidang Akademik
Kehadiran dan keterlibatan ayah dalam proses pengasuhan pada setiap tahapan tumbuh kembang akan menjadikan anak memiliki kompetensi yang lebih tinggi di bidang kognitif. Anak akan memiliki rata-rata nilai IQ yang lebih tinggi. Stimulasi interaksi yang dilakukan ayah cenderung lebih menekankan eksplorasi secara analitis dan kritis. Hal ini mendukung perkembangan otak sejak dini sehingga anak lebih berhasil dalam bidang akademik. Anak juga lebih menikmati masa bersekolah serta aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler.
- Emosi yang Stabil
Anak yang memiliki ayah yang peduli akan tumbuh menjadi anak yang stabil secara emosi, memiliki kepercayaan diri yang baik, serta minim gangguan perilaku. Anak juga lebih tahan menghadapi stres dan frustasi, serta mampu menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan baik.
Ayah merupakan contoh perilaku untuk anak-anaknya. Bagaimana sikap ayah terhadap ibu, akan berpengaruh pada kehidupan anak di masa depan. Anak laki-laki yang melihat sikap buruk ayah terhadap ibunya, akan tumbuh menjadi anak yang agresif terhadap perempuan. Pada anak perempuan, tidak adanya peran ayah, akan membuatnya mencari sosok laki-laki lain. Hal ini dapat menyebabkan ia melakukan hubungan tidak sehat.
Bagi seorang anak, ayah adalah seorang pelindung baik secara fisik maupun emosional dari semua ancaman dan ketidaknyamanan yang mungkin dialaminya.
- Citra Diri Positif
Bagi anak perempuan, ayah adalah laki-laki pertama yang dikenalnya. Ayah yang terlibat langsung dalam pengasuhan sepanjang masa tumbuh kembang serta memiliki hubungan positif, akan menjadikan anak sebagai wanita yang kuat, percaya diri dan memiliki citra diri positif. Figur ayah akan memengaruhi sikapnya saat ia bersosialisasi dengan laki-laki. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap keputusan yang akan diambil saat ia menentukan pilihan pada laki-laki yang akan mendampinginya kelak. Ayah harus memperlakukan anak perempuannya dengan respek dan penuh cinta. Anda tentu ingin memiliki menantu yang baik, bukan?
Bagi anak laki-laki, ayah menjadi figur yang kuat. Ayah hendaknya memiliki porsi yang lebih besar dalam mengasuh anak. Pola asuh ayah akan memberikan pengaruh yang lebih besar dalam membentuk karakter anak. Figur ayah akan membuat anak menemukan pola untuk mengekspresikan emosi mereka sebagai laki-laki. Anak akan belajar menangani kekuatan fisik yang mereka miliki, mengontrol emosi, berlaku lembut, dan bersikap sportif. Anak juga belajar menghargai diri sendiri dan orang lain. Interaksi positif antara ayah dan anak laki-laki akan mengajarkannya makna dan nilai-nilai kehidupan yang baik. Seorang anak laki-laki akan menjadikan ayahnya sebagai figur agar ia dapat bersikap sebagai seorang laki-laki.
Nah, Miks, peran seorang ayah sangat penting. Ayah harus dapat membangun kepercayaan dari seorang anak. Ayah juga harus dapat mengambil hati dan menjaga perasaan anak agar ia merasa nyaman berada di dekatnya. Ayah harus bisa menahan diri untuk tidak marah. Belajar untuk mendengarkan penjelasan anak dan memberi masukan sesuai nilai dan norma yang ditetapkan.
Tantangan Makmood Publishing hari ke-2