Komunikasi Asyik Dengan Anak Remaja dan Menjelang Dewasa
Hai, Miks!
Punya anak remaja dan jelang dewasa? Pernah menghadapi kesulitan berkomunikasi dengan mereka? Anak-anak di usia tersebut biasanya lebih menjaga privasi mereka dan agak sulit diajak berkomunikasi tentang hal-hal yang menurut mereka tidak perlu diceritakan kepada orang tua, namun penting bagi orang tua untuk mengetahuinya.
Perlu trik dan strategi agar anak-anak tersebut bisa nyaman bercerita dan berdiskusi dengan kita sebagai orang tua. Dan trik ini wajib dimiliki oleh orang tua, sehingga kontrol pada anak bisa terukur dan tepat sesuai dengan masalah-masalah yang mereka hadapi.
Trik berkomunikasi asyik dengan anak remaja dan dewasa adalah seperti berikut ini :
1. Tempatkan diri anda sebagai sahabat
Menempatkan diri kita sebagai sahabat bagi anak akan membuat pembatas yang paling tebal dalam komunikasi bisa diminimalkan. Yang sering terjadi pada kebanyakan orang tua adalah merasa paling tahu, paling berpengalaman dan paling paham kondisi kehidupan sehingga secara tidak langsung akan membuat komunikasi menjadi pincang. Jika hal itu yang terjadi, maka orang tua cenderung memaksakan kehendak tanpa mau mendengarkan pendapat dari anak. Hal ini yang membuat anak menarik diri dan menghindari berdiskusi dengan orang tuanya. Mereka merasa percuma berbicara karena pandangan-pandangan mereka tak akan didengarkan dan di pertimbangkan oleh orang tua.
Saat kita sudah bisa menempatkan diri kita sebagai sahabat, maka mereka akan lebih nyaman dan lepas dalam berdiskusi dan menceritakan masalah mereka.
2. Pilih waktu yang tepat
Waktu-waktu yang bisa dipergunakan untuk komunikasi ini adalah waktu dimana mereka sedang dalam kondisi santai. Bisa saat mereka sedang menonton TV, dekati dan sebagai langkah awal bisa mendiskusikan film yang sedang ditonton, lalu bisa mulai diarahkan agar anak mau bercerita apapun yang ingin dia ceritakan.
Saat dalam perjalanan dikendaraan. Kita bisa mengajak mereka pergi ke suatu tujuan, lalu diperjalanan bisa dimulai obrolan santai. Atau saat apapun yang menurut anda bisa dijadikan awal komunikasi dengan mereka.
3. Gunakan bahasa yang mereka pahami
Jangan menggunakan bahasa berat yang kesannya menggurui dan susah diterima anak. Jika perlu carilah bahasa-bahasa gaul yang lazim dipakai anak-anak dalam pergaulannya dengan kawan-kawannya. Sisipkan dalam pembicaraan, dan selipkan humor agar suasana obrolan menjadi lebih segar.
4. Tetap membuat batas
Tetap membuat batas disini berarti harus disepakati bahwa sebagai anak mereka tetap harus menghormati orang tuanya dalam berkomunikasi. Berpegang pada norma-norma umum yang berlaku.
5. Beri apresiasi
Apresiasi dalam hal ini adalah memberikan kata-kata yang menghargai mereka yang sudah mau membuka diri kepada kita. “Kakak sudah lebih dewasa dalam menyampaikan pendapat, Mama salut. Mari kita cari solusinya bersama.” Misalnya seperti itu.
6. Mengambil keputusan yang adil
Adil disini adalah keputusan yang diambil bukanlah semata kemauan orang tua, Tetap jadikan masukan dari anak sebagai bagian dari hasil yang disepakati. Sesedikit apapun masukan dari mereka yang dipakai dalam mengambil keputusan, jika dilakukan dengan cara yang tepat dan bisa mereka terima, pasti hasilnya akan melegakan kedua belah pihak.
Nah, bagaimana Miks? Tidak sulit bukan jika kita tahu cara yang tepat. Anak-anak remaja dan menjelang dewasa adalah sosok yang rentan dengan pengaruh-pengaruh buruk disekitarnya jika kita tidak bisa menjadi kawan diskusi dan tempat mendengarkan yang baik bagi masalah-masalah yang mereka hadapi.
Ayo kita siapkan diri untuk menjadi teman terbaik bagi mereka, sehingga mereka dapat memandang dan menghadpi dunia ini dengan lebih waspada dan bahagia.
Tantangan Makmood Publishing hari ke-2