Sulitnya Mendidik Remaja Beranjak Dewasa, Ini Tipsnya

Hai Miks!!

Dalam hal mendidik anak terkadang kita menemui kendala dan kesulitan. Memang bukan hal mudah mendidik anak, apalagi anak remaja yang beranjak dewasa, rasanya sulit dan ini yang sedang saya rasakan. Susah-susah gampang.  Terkadang sering terjadi benturan keinginan, antara kehendak orang tua dan kemauan anak. Sempat merasa hampir menyerah, berpikir ya sudah biarkan saja mereka dengan kemauan mereka tanpa perlu ikut campur orang tua. Tapi di sisi lain, saya juga tidak ingin terjadi penyesalan andaikan terjadi sesuatu  diluar kendali orang tua.

Sebagai orang tua pasti menginginkan  anak akan menjadi pribadi yang hebat dengan karakter yang kuat dan berakhlak baik di masa mendatang, dan itu dibutuhkan cara mendidik yang tepat. Selain itu, orang tua juga tentu berharap anak terjaga pergaulannya sehingga terhindar dari kenakalan remaja. Akan tetapi, anak yang terlalu dikekang juga, pasti tidak baik perkembangan mentalnya.

Miks, Jika Anda juga merasa kesulitan mendidik anak remaja anda seperti saya, coba terapkan tips berikut ;

  1. Biarkan Anak Bersosialisasi dengan Lingkungannya

Anak remaja kita pasti merasa lebih nyaman bergaul dan berinteraksin dengan teman sebayanya di lingkungan sekolah atau di luar rumah, daripada menghabiskan waktu bersama anda. Kita sebagai orang tua ada baiknya selagi hal itu berdampak positif  cukup memantau saja, misal dengan siapa anak berteman dan bergaul, bagaimana sifat teman-teman yang sering bersamanya, dimana anak biasanya berkumpul, apa saja kegiatan yang anak lakukan ketika bersama teman-temannya. Tidak perlu mengekang ketat pergaulan anak, karena dengan bersosialisasi, anak akan dapat mempelajari hal-hal baru, seperti bagaimana berdiskusi, bagaimana memimpin, bagimana menyelesaikan suatu permasalahan yang mereka temui.

  1. Berikan Anak Kepercayaan dan Tanggung Jawab

Terkadang orang tua lupa anak kecilnya sudah remaja dan beranjak dewasa, sehingga sering terlalu mengatur dan mengarahkan bahkan cenderung memaksa anak untuk mengikuti kemauan orang tua. Biarkan anak mencoba atau mengambil keputusan penting untuk dirinya. Berikan anak kepercayaan dan tanggung jawab terhadap apa yang sudah diputuskannya, untuk melatih  anak menjadi mandiri dan tidak selalu bergantung kepada orang tua. Akan tetapi, bukan berarti orang tua sama sekali tidak melakukan pengawasan terhadap anak. Selain memberikan kepercayaan dan tangung jawab kepada anak, orang tua juga harus menjelaskan rambu-rambu dan aturan yang mesti dipatuhi anak dan keharusan menjaga kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.

  1. Orang Tua sebagai Teman

Benturan pendapat dan perbedaan lainnya terjadi karena perbedaan pemikiran dan cara pandang yang disebabkan perbedaan usia antara orang tua dan anak. Hal ini sangat mungkin terjadi mengingat rentang usia, beda zaman dan beda era, begitulah kira-kira. Tidak ada salahnya, orang tua mulai masuk dan menyelami dunia remaja, mencoba memahami dan mengikuti tren yang sedang terjadi, agar orang tua tidak berjarak dengan anak. Buatlah anak merasa lebih nyaman ketika bercerita dan berkeluh kesah serta meminta masukan dan pendapat kepada orang tua daripada ke orang lain. Sesekali orang tua juga boleh nimbrung saat anak bersama temannya, tentu atas seizin anak. Misalnya ikut ngobrol atau pergi bersama mereka, boleh juga ikut dalam pertemanan di media sosial mereka. Hal ini juga sangat bermanfaat, karena orang tua dan anak dapat  lebih banyak bersama.

  1. Hargai Minat dan Pemikiran Anak

Hargai minat dan pemikiran anak tentang suatu hal, minimal dengarkan dulu pendapat yang mereka sampaikan terkait suatu hal. Jika memang pemikiran anak ternyata melenceng jauh dan kurang tepat, orang tua dapat memberikan masukan dan pemikiran sebaiknya seperti apa, dengan cara ini anak akan lebih menghormati orang tua dan dapat menjaga hubungan harmonis dengan anak. Orang tua ingin selalu menentukan langkah dan masa depan anak, akan tetapi akan lebih baik jika orang tua menghargai minat dan keinginan anaknya.

  1. Ajarkan Pendidikan Agama

Pendidikan agama Agama sangat penting diajarkan sedini mungkin  kepada anak sebagai pondasi membangun karakter anak dan menjadikan anak berakhlak mulia  yang sangat berguna untuk secara otomatis membatasi pergaulan mereka. Dengan agama yang ditanamkan dengan baik, anak dengan sendirinya  mampu memilah mana yang baik dan buruk dalam pergaulannya, juga  membuat anak paham bagaimana sikap yang baik terhadap orang tua dan lingkungan sekitarnya.

Selamat mencoba Miks!…. Semoga anak-anak kita selalu menjadi generasi unggulan  di semua bidang.

#Tantangan Makmood Hari ke-2

Tinggalkan komentar