Cara Cerdas Kendali Emosi Ketika Memarahi Anak, Inilah Tipsnya

Cara Cerdas Kendali Emosi Ketika Memarahi Anak,  Inilah Tipsnya

 

Halo, Miks!

Tentu pernahkan, memarahi anaknya?  Memang tak dilarang memarahi anak. Baik menurut norma agama maupun norma hukum dan sosial. Tetapi dasar marah kepada meraka jelas dan sepatutnya. Perlu diperhatikan, kendali semosi ketika marah  kepada anak. Apabila tidak terkendali emosi, bisa berakibat fatal kepada anak bak secara fisik maupun mental. Nah, inilah tipsnya  berikut cara cerdas kendali emosi ketika memarahi anak.

  1. Segera Berwudu Ketika Marah

Marah merupakan memang boleh kepada anak. Tetapi yang tidak boleh itu adalah marah berlebihan atau meledak. Sebab memarahi anak seperti itu, berakibat fatal atau buruk. Berakibat tidak baik bagi secara fisik dan psikis. Salah satu dampak fisiknya, bisa mengakibatkan cedera, luka atau lainnya. Sedangkan akibat psikisnya adalah anak tidak  percaya diri. Malahan akibat yang paling fatal adalah depresi berkepanjangan bagi anak.

  1. Diam dan Tarik Nafas

 

Ketika anak melakukan kesalahan yang membuat orang tua marah.  Sebaiknya sebelum memarahi anak hendaknya, diam dulu. Setelah itu adalah tarik nafas, kemudian hembuskan lagi. Awalnya emosi meledak-ledak, tetapi akan reda dengan sendirinya. Dengan diam dan tarik nafas emosi dan marah akan terkendali. Sehingga dapat menhadapi anak dengan kepada dingin.

 

  1. Dengar Penjelasan Anak

Pada saat anak melakukan kesalahan , yang memicu kemarahan orang tua. Handaknya jangan langsung anak dimarahi. Tetapi dengarkan penjelasan anak. Setelah didengarkan penjelasan mereka, setelah itu baru diambil tindakan. Tentu anak tidak mungkin serta merta melakukan kesalahan. Apabila tidak pemicunya. Oleh karena itu orang tua perlu mendengarkan penjelasana anaknya.

 

 

 

  1. Berbagi dengan Orang Lain

Tindakan yang diambil untuk memarahi atau menegur anak yang melakukan kesalahan. Apabila tidak mampu mengatasi sendirinya, baiknya berbagi dengan orang lain. Apakah itu dengan berembuk bersama antara kedua orang tua. Walau pun sudah ditempuh cara demikian. Tetapi masih menemukan jalan buntu. Komunikasi bisa dilanjutkan dengan orang-orang yang ahli, apakah psikolog atau ahli lainnya. Sehingga dapat mencari solusi terbaik bagi anak.

 

Anak tentu tidak hanya dekat dengan orang saja. Mungkin ada orang lain, yang dekatnya. Oleh karena itu, lakukan proses pernyelesaikan masalah atau ketika memarahi anaknya. Perlu komunikasi dengan orang-orang yang patut. Insyaalla persoalan yang dihadapi akan ada jalan keluarnya.

  1. Berdoa

Anak adalah makhluk ciptaan Allah Swt. Tentu Allah mengetahui apa yang sebaiknya dilakukan kepada makhluk ciptaan-Nya. Oleh karena itu, kedua orang tua sudah melakukan berbagai cara untuk menasehati dan pendekatan yang semestinya. Tetapi semua itu, masih belum mampu untuk mengingatkan atau menyadarkan terhadap kesalahan yang dilakukannya. Insyaallah anak secara perlahan-lahan akan menyadari kesalahan yang dilakukannya.

 

Tidak terlalu rumitkan?, mengendalikan emosi ketika memarahi anaknya. Silahkan cobakan.  Insyaallah akan mendapatkan hasil yang terbaik antara anak dan orang tua. Aamiin.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.