Hai, Miks!
Ingin mencicipi kuliner Nusantara dengan bahan-bahan yang sederhana? Nasi lengko bisa menjadi pilihan, Miks. Nasi lengko biasa menjadi menu sarapan warga Indramayu dan Cirebon. Dengan topping tempe, tahu, dan beberapa sayuran sederhana, ditambah sambal kacang yang gurih, sarapan Anda menjadi istimewa, Miks.
Nasi lengko kerap kali disandingkan dengan masyarakat kecil, dengan status ekonomi menengah ke bawah. Lengko yang berarti juga langka dalam bahasa Jawa yang berarti tidak ada atau jarang, maksudnya adalah jarang atau sedikit lauk pauknya. Beberapa pedagang juga ada yang membuat istilah lengko adalah kepanjangan dari lengkap dan ekonomis. Artinya makanan yang lengkap dan ekonomis lauk pauknya.
Nasi lengko termasuk kedalam kuliner Nusantara yang sedikit resiko dari lemak dan kolesterol yang tinggi karena minim bumbu dan proses memasaknya yang sederhana. Kuliner ini bisa dinikmati siapa saja tanpa khawatir kolesterol darah menjadi naik setelah menyantapnya.
Yuk, kita intip cara membuatnya, Miks!
Bahan-bahan:
1. Nasi putih hangat
2. Tahu goreng (dipotong dadu)
3. Tempe goreng (dipotong dadu)
4. Tauge (direbus sebentar)
5. Timun (dipotong dadu)
6. Daun kucai (diiris)
7. Sambal kacang
8. Kecap manis
9. Bawang goreng
10. Kerupuk
Cara membuatnya:
– Nasi putih hangat diberi tempe goreng, tahu goreng, tauge, timun dan irisan kucai. Lalu beri kecap manis dan sambal kacang. Jangan lupa taburi dengan bawang goreng dan kerupuk.
– Setelah itu aduk rata, nasi lengko lezat siap dinikmati.
Aroma dari irisan kucai menambah cita rasa yang khas dari nasi lengko. Dibeberapa tempat di Indramayu, nasi lengko disiram dengan bumbu kacang dan sambal dibuat terpisah, seperti sambal terasi atau sambal gowang. Sambal gowang adalah sambal yang dibuat dari cabai dan tomat saja.
Nasi lengko termasuk kedalam kuliner Nusantara walaupun tidak setenar kuliner lain yang sudah mendunia. Bahan-bahannya yang mudah didapat membuat kuliner ini banyak dijual di daerah Indramayu dan Cirebon sebagai menu sarapan.
Ingin mencoba kuliner Nusantara tidak harus pergi ke tempat yang jauh, Miks. Mencoba mengangkat kuliner khas dari daerah sendiri juga bisa Anda lakukan agar kuliner itu tetap eksis sebagai kuliner Nusantara dan ikut melestarikan warisan budaya. Seperti yang penulis mencoba mengulasnya pada artikel kali ini.
Bagaimana, Miks? Yuk, kita lestarikan makanan khas dari daerah sendiri.
Tantangan Menulis Makmood Publishing Hari Ke-6