Halo Miks!
Beragam aktivitas orang setiap hari. Hal itu tentu, timbul rasa bosan atau jenuh. Bahkan berakibat letih fisik dan psikis. Fitrahnya manusia membutuhkan hiburan. Hiburan bermanfaat menghilangkan rasa bosan atau jenuh. Selain itu, bermanfaat menyegarkan kembali fisik dan psikis. Oleh karena itu, Allah sebagai Sang Maha Pencipta, Maha Mengetahui kebutuhan manusia. Bahwa Allah tidak melarang manusia mencari dan menikmati hiburan. Nah, berikut hiburan yang dianjurkan Rasulullah saw.
- Salat
Melalui Rasulullah, Allah menurunkan panduan atau pendoman hidup yang lengkap. Panduan itu adalah Al-Qur’an dan Hadis. Semua persoalan kehidupan manusia dijelaskan di dalamnya. Nah begitu juga permasalahan hiburan, Islam memberikan solusinya. Orang beriman hiburan sejati adalah hati yang tenang. Hati yang tenang, tentu dirasakan orang beriman. Sebab keimanan telah tertanam di dalam hatinya. Sehingga hati orang beriman akan terhibur jika keimanan di dalam dirinya tumbuh subur dan selalu meningkat. Sebagaimana dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an, surat Ar-Ra’du ayat 28, yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.
Selanjutnya dijelaskan pula Rasullah dalam hadis beriktu; Bangunlah Bilal, tenangkan hati kami dengan salat. Hadis Riwayat Abu Dawud. Berarti hati terhibur dan tenang manakala mendekat dengan-Nya.
- Membaca Al-Qur‘an
Berikut ini hiburan sejati bagi orang beriman adalah membaca Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah As-Syifa atau obat. Hal ini, dijelaskan Allah dalam firman-Nya, surat Al-Israa’ ayat 82. Bahwa Allah turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Aktivitas membaca Al-Quran adalah salah satu sumber ketenangan hati. Apalagi Dengan menyelamni makna ayat demi ayat akan melembutkan hati, menghilangkan keletihan fisik dan menyegarkan pikiran atau psikis. Kandungan makna Al-Qur’an juga menambahkan keimanan. Bertambahnya keimanan akan menimbulkan ketenangan dalam hati.
Memang pada dasarnya kedua aktivitas di atas pada dasarnya adalah rutinitas ibadah. Tetapi dapat menjadi hiburan orang beriman. Serta hiburan-hiburan yang lain yang bersifat dibolehkan dan bernilai ibadah. Sebab kembali pada tujuan awal penciptaan jin dan manusia adalah untuk beribadah. Oleh karena itu semua perbuatannya yang diatur dalam Islam. Semua aktivitas orang beriman bermuara pada ibadah kepada Allah. Tidak sekedar hiburan menyenangkan hati belaka yang sia-sia. Orang beriman akan menempatkan pilihannya pada aktivitas yang mencakup kedua kebutuhan itu, hati terhibur namun tetap berpahala dan tidak sia-sia.
- Bercanda
Rasulullah saw, pernah bercanda. sebagaimana suatu kisah dijelaskan, Rasulullah Saw mendatangi salah seorang sahabat beliau Zahir di pasar. Zahir sedang asyik menjual barang dagangannya. Secara tiba-tiba Rasulullah saw memeluknya dari belakang dengan erat, tetapi Zahir tidak melihat beliau.
Tentu Zahir kaget berusaha melepaskan pelukkan Rasulullah saw dan menoleh ke belakang. Setelah ia mengetahui bahwa yang memeluknya adalah Rasulullah Saw. Kemudian Zahir pun segera menyandarkan tubuhnya kepada Rasulullah Saw. Walaupun Zahir adalah seorang budak. Tetapi beliau memuliakannya.
Ada juga candaan Rasulullah Saw kepada sahabat Ali Ibnu Abu Thalib. Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari. Ketika Nabi dan sahabatnya berbuka puasa salah satu makanan yang tersaji adalah kurma. Merasa biji kurma yang ada didepannya paling banyak, Ali yang masih kecil saat itu memindahkan biji-biji itu di hadapan Nabi dan kemudian berkata. Ya Rasulullah, engkau memakan kurma lebih banyak daripada aku. Lihatlah biji-biji kurma yang menumpuk di tempatmu. Rasulullah Saw, tertawa dan menjawab, Ali, kamulah yang makan lebih banyak kurma. Aku hanya memakan isinya tetapi kamu makn kurma dengan biji-bijinya.
Itulah candaan dicontohkan Rasulullah, berarti contoh bagi umatnya untuk berhibur diri dan keluarga. Tentu berhibur dan bercanda sekadarnya dibolehkan untuk menghangatkan suasana. Perlu diingat bercanda tetapi tidak berlebihan. Apalagi sampai tertawa terpingkal-pingkal yang menyebabkan seseorang kehilangan wibawanya. Sebab banyak tertawa dapat mematikan hati, tidak baik bagi kesehatan.
Nah, Miks melakukan semua hiburan yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw tersebut. Tentu tak merasakan kenikmatan, apabila tidak dilakukan dengan sungguh-sungguh. Bukan hanya sekedar itu, tetapi secara lahir dan batin. Insyaallah, rutinitas ibadah sekaligus menghibur dan menenangkan hati. Silahkan dicoba, semoga bermanfaat.
#Tantangan Makmood Publishing Hari Ke- 16