Tanamkan Rasa Percaya Diri pada Anak, Anak akan Lebih Menghargai Diri Sendiri. 

 

 

Hai, Miks!

Sebagai orang tua, kita semua sebagai orang tua telah berusaha membawa anak kita menjadi anak yang sesuai yang kita inginkan. Anak ibarat kertas putih yang akan kita lukis dengan cinta dan kasih sayang, sehingga menjadi lukisan indah yang memesona.

Lukisan anak kita, akan dipengaruhi dari pola pengasuhan kita, dan juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan rumah dan sekolah yang mewarnainya.

Anak, perlu diberi pengertian bahwa setiap anak itu unik. Setiap anak dikaruniai Allah kelebihan dan kekurangan. Bagi anak yang ekstrovert, bergaul, beradaptasi dengan lingkungan bukan sesuatu hal yang menyusahkan. Akan tetapi bagi anak yang introvert atau pemalu, apalagi mempunyai beberapa kekurangan. Bergaul, atau berkomunikasi dengan orang lain, atau tampil di depan umum, adalah sesuatu hal yang menyusahkan dan menakutkan.

Sedari kecil, kita perlu menanamkan kepada diri anak, untuk mencintai diri sendiri, atau disebut juga self love. Ternyata pengajaran dan penanaman self love ini penting untuk anak-anak. Karena menjadi dasar pijakan anak dalam bergaul dan menentukan sikap di hadapan teman, guru, atau orang lain. Self love membantu anak untuk mengenal diri sendiri dan bisa melihat potensi yang ada pada dirinya. Dengan demikian, anak akan mengetahui siapa dirinya, akhirnya akan timbul rasa percaya pada diri sendiri.

Bagaimana cara yang efektif agar menumbuhkan sikap self love pada diri anak? Kita simak, yuk, Miks!

Cara Menumbuhkan Self Love pada Diri Anak

Ajak Anak Mengenali Diri Sendiri

Ajari anak mengenal diri sendiri, dengan cara ajak anak menuliskan tentang dirinya. Buatlah check list tentang diri anak. Mulai dari namanya, umur, sekolah, hobi, makanan kesukaan, apa yang disukai dan yang tidak disukai, kepandaian yang dia punyai, cita-cita di masa depan. Apa saja yang terkait dirinya.

Misalnya anak menyukai bermain dengan kawannya, tidak suka bermain sendiri. Bila ada teman yang membutuhkan pertolongan, apa yang akan dilakukannya. Intinya, gali sedalam-dalamnya tentang diri anak, dan anak sendiri yang melakukannya. Pada akhirnya ajak anak berdiskusi, bahwa apa yang dia tulis itulah sedikit gambaran tentang dirinya.

Ajarkan Anak Menerima Diri Sendiri Apa Adanya

Hasil dari pengenalan diri sendiri, tentu tidak hanya yang bagus-bagus. Tetapi apa adanya dirinya. Ajarkan anak menerima dirinya sendiri. Cintailah dirimu apa adanya, kelebihan dan kekuranganmu, demikian kita ajarkan kepada anak kita. Ajak anak untuk mengembangkan diri dari kelebihannya, dan ajak anak untuk memperbaiki kekurangan dirinya.

Ajarkan Anak Menghargai Diri Sendiri

Sebagian anak, tidak bisa menghargai diri sendiri. Bisa jadi dari perlakuan orang-orang terdekatnya, atau bisa jadi dari orang lain yang meremehkannya. Akibatnya anak merasa rendah diri dan merasa tidak punya kemampuan apapun. Jangan biarkan keadaan itu. Ajarkan anak untuk menghargai dirinya sendiri. Dia anak hebat, bahwa dia mempunyai kelebihan yang anak lain atau orang lain tidak mempunyai. Pelajari bersama check list yang telah diisi, berikan rasa bangga pada anak dengan kelebihannya itu. Sehingga dengan demikian, rasa penghargaan kepada dirinya sendiri akan muncul.

Ajarkan Anak Memaafkan Diri Sendiri

Kadang anak menjadi membenci dirinya sendiri, karena kesalahan yang pernah dilakukannya. Sehingga anak seperti menghukum diri sendiri, dengan mengatakan bahwa betapa bodohnya diriku. Misalnya karena kurang belajar dan terlalu banyak bermain, nilai ujian menjadi jelek.   Anak terus menerus menyesali dan menyalahkan diri sendiri. Ajak anak berdiskusi, secara bijaksana sampaikan, bahwa kesalahan itu menjadi pelajaran ke depannya untuk tidak diulangi lagi, dan bertekad untuk lebih baik lagi selanjutnya.

Merubah Pola Pikir Anak

Jauhkan anak dari memikirkan celaan, penghakiman, dan sikap merendahkan diri kita dari orang lain. Tutup semua kisah itu, abaikan itu semua. Ajari anak untuk berjalan menjadi anak yang mempunyai sikap dan harga diri, cintai diri sendiri, dan tumbuhkan sikap positif anak kepada diri sendiri. Yakinkan anak, bahwa aku anak yang hebat dan saleh, yang mampu membuat kebanggaan diri dan orang tua.

Ajak Anak Mengasah dan Memaksimalkan Kemampuan Diri

Ajak anak mempelajari kelebihannya, kemudian tawarkan suatu kegiatan yang akan mengasah dan memaksimalkan kemampuan dirinya. Atau, bisa juga tawarkan kepada anak, untuk belajar memperbaiki kekurangan dirinya dengan mengikuti berbagai kegiatan atau les sesuai dengan passionnya. Pada saatnya, anak akan mempersembahkan yang terbaik untuk orang tuanya. Tapi apapun hasilnya, tetap kita menghargai.

Ajari Anak Memilih Teman Dekat yang Membawa Kebaikan

Untuk menjadi anak yang baik, anak juga memerlukan lingkungan dan teman dekat yang baik, yang membawa kebaikan dan saling bermanfaat satu sama lain. Carilah teman yang saling memberi energi positif dan membuatnya nyaman. Jauhi teman yang kita sudah tahu akan membawa dampak kurang baik bagi perkembangan diri, misalnya yang suka mencela, mengungkit kesalahan, dan menjatuhkan mental.

 

Nah, Miks! Ternyata, anak juga perlu dikenalkan dan dilatih cara mencintai diri sendiri atau self love ya. Agar mental dan kemandirian anak bisa tumbuh dengan baik, anak menjadi pemberani, penuh percaya diri, dan suka berempati dengan keadaan sekeliling. Alhasil dengan sikap mental yang baik, akan berimbas kepada prestasi yang baik bagi anak kita. Praktekin yuk, Miks!

 

Tantangan Makmood Publishing hari ke-18

Tinggalkan komentar