Tersakiti atau menyakiti sudah menjadi hal biasa dalam kehidupan. Tapi manusia kadang lebih fokus pada rasa sakit yang disebabkan orang lain, hingga sulit untuk memaafkan. Padahal jika ditelaah kembali, keadaan tersebut hanya akan menambah beban. Namun benarkah memaafkan orang lain dapat menjadi cara untuk cintai diri sendiri?
Maaf. Sebuah kata sederhana yang mudah untuk diucap namun terasa berat untuk dilakukan. Hal wajar jika merasakan hal itu, karena manusia miliki ego. Namun kebesaran hati memaafkan atau meminta maaf akan menunjukan siapa jati diri orang tersebut.
Tak hanya menghindari, meredakan atau menyelesaikan masalah, kata maaf juga akan menjadi terapi untuk mencintai diri sendiri. Walau sulit untuk melupakan sebuah kejadian di masa lalu, namun memaafkan akan menjadi jalan hidup menjadi tenang. Berikut alasannya.
Setiap manusia pernah berbuat salah
Tak ada manusia yang sempurna, semua pasti pernah melakukan kesalahan. Satu hal yang harus diingat bahwa tak selamanya orang yang berbuat salah akan selalu salah, bisa saja dia akan bertaubat dan tidak melakukannya kembali. Dan tak semua orang selalu berbuat benar, mungkin saja karena khilaf akan lakukan sebuah kesalahan.
Bukalah pintu maaf terhadap orang yang berbuat salah. Maklumi kekurangan orang tersebut dan cobalah untuk intropeksi diri. Mungkin saja kita juga telah melakukan kesalahan. Saling memberi toleransi akan membuat suasana menjadi damai dan hati pun tenang.
Amarah hanya akan membuat rugi diri sendiri
Rasa marah akan membuat kita membenci seseorang, dan rasa benci itu akan terus membuat hati tertekan. Ini akan sangat merugikan diri sendiri, karena hidup menjadi gelisah. Tentunya sakit yang dirasakan akan terus menggerogoti hati dan pikiran.
Tak sedikit orang akan lepas kontrol karena marah terhadap seseorang. Kendalikan emosi untuk kebaikan diri. Selalu ada hikmah dibalik sebuah masalah. Jangan buat marah menjadi sebab diri merugi karena perasaan tertekan.
Pikiran negatif akan membuat sakit
Sakit fisik dapat disebabkan oleh pikiran negatif. Semakin banyak pikiran kita diracuni dengan buruk sangka maka akan menyiksa diri sendiri. Ujungnya perasaan was-was, gelisah, tidak bahagia berdampak terhadap pola hidup sehari-hari seperti makan dan istirahat.
Jika ini dibiarkan berlarut maka tubuh Miks akan bereaksi. Menunjukan respon negatif terhadap perubahan sikap perilaku yang diawali dari pikiran negatif. Oleh karena itu tetaplah berpikir positif agar tidak mengganggu stabilitas lahir dan batin.
Memaafkan akan menghubungkan kembali silaturahmi
Konflik berkepanjangan akan menyebabkan terputusnya silaturahmi. Hubungan baik dengan seseorang akan hilang ketika tidak ada maaf terucap. Masing-masing mengedepankan ego tanpa mau mengakui kesalahan dan akhirnya mengabaikan kebersamaan yang telah terjalin. Turunkan ego dan mulailah berpikir untuk masa depan. Memaafkan akan membuka sebuah hubungan yang dingin menjadi hangat kembali.
Mendatangkan magnet rezeki
Rezeki bukan hanya soal materi. Hubungan baik dengan banyak orang juga merupakan rezeki. Banyak hal positif akan didapat dengan menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis. Hubungan yang baik dengan orang lain akan membuka peluang lain yang berguna untuk kehidupan. Tak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk semua orang yang terkoneksi.
Tak pernah ada kata terlambat untuk mengakui sebuah kesalahan, dan tak perlu ragu untuk selalu membuka pintu maaf. Apa yang dilakukan akan sselalu menjadi cermin dan akan kembali pada diri sendiri. Ketika ikhlas melupakan rasa pedih, maka Tuhan akan memberi kedamaian dengan segala kekuasaan-Nya.
Ayo Mik, kita sama-sama cintai diri sendiri dengan memaafkan orang lain.
Tantangan Menulis Makmood Publishing Hari Ke-18