Halo, Miks!
Kehamilan merupakan dambaan para orang tua dan anugerah dari Tuhan YME yang harus kita syukuri. Setiap ibu hamil tentu menginginkan selama kehamilan sampai dengan melahirkan berjalan lancar dan sehat. Karenanya penting bagi anda untuk selalu menjaga kesehatan agar janin yang dikandung tumbuh dan berkembang secara sehat dan baik.
Namun, kadang selalu ada kemungkinan terjadinya masalah pada kehamilan yang dapat membahayakan ibu atau janin. Berikut tanda bahaya pada kehamilan yang mungkin terjadi, dikutip dari Buku KIA yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesahatan RI:
1. Muntah Terus dan Tidak Mau Makan
Perubahan atau peningkatan hormon pada kehamilan dibutuhkan untuk mempertahankan pertumbuhan dan menjaga kehamilan. Pada sebagian ibu hamil peningkatan hormon dapat menyebabkan mual dan muntah yang berlebihan yang dapat mengakibatkan penurunan berat badan, dehidrasi, penurunan kesadaran, gangguan elektrolit. Biasanya kondisi ini dapat terjadi pada kehamilan hingga 16 minggu.
2. Demam Tinggi
Demam tinggi pada masa kehamilan berapa pun usia kehamilan dapat membahayakan kehamilan Anda. Segeralah periksa ke fasilitas kesehatan seperti ke Puskesmas, dokter ataupun rumah sakit. Kemungkinan demam yang terjadi pada anda merupakan adanya gejala infeksi dalam kehamilan.
3. Bengkak Kaki, Wajah, Tangan, atau Sakit Kepala Disertai Kejang
Bengkak pada wajah, tangan, dan kaki atau sakit kepala, pandangan mata kabur, diikuti nyeri ulu hati harus Anda waspadai. Tanda tersebut mengarah pada keracunan kehamilan yang disebut pre eklampsia dan eclampsia bila disertai kejang. Pada kondisi ini biasanya akibat dari hipertensi dalam kehamilan.
4. Pergerakan Janin Kurang atau Janin Tidak Bergerak
Penting bagi ibu untuk memantau gerakan janin di dalam kandungannya. Pada umumnya, janin mulai bergerak pada usia kehamilan 16—25 minggu. Untuk ibu yang baru pertama kali hamil, Anda akan merasakan gerakan janin pada usia kehamilan 25 minggu. Pada kehamilan kedua, ketiga, dan seterusnya gerkan janin dapat dirasakan lebih cepat pada kehamilan 16 minggu. Minimal diharapkan janin begerak 10—12 kali dalam sehari.
5. Perdarahan dari Vagina
Perdarahan dari vagina dalam masa kehamilan dapat menimbulkan bahaya serta mengindikasikan bermacam hal. Perdarahan yang terjadi di trimester pertama dan trimester kedua bisa berakibat keguguran janin dalam kandungan.
Namun, bila disertai dengan nyeri perut hebat, kram atau hampir pingsan di trimester pertama adanya kemungkinan kehamilan ektopik harus Anda waspdai. Apabila pada kehamilan trimester tiga bila tiba-tiba Anda mengalami perdarahan berwarna merah segar ataupun merah kehitaman yang diserati nyeri perut atau tidak kemungkina berasal dari plasenta menutupi jalan lahir atau plasenta yang sudah terlepas sebagian.
6. Air Ketuban ke Luar Sebelum Waktunya
Bagi ibu hamil ke luar air ketuban sebelum waktunya tentu saja dapat membahayakan kondisi janin atau bagi ibu hamil itu sendiri. Kondisi ini bisa terjadi pada kehamilan trimester 1, 2 ataupun 3. Segeralah menuju ke pelayanan kesehatan berapa pun usia kehamilan Anda untuk memastikan apakah yang ke luar dari vagina Anda air ketuban atau keluar keputihan biasa.
Demikianlah, Miks, tanda bahaya pada kehamilan yang bisa terjadi. Segera datangi fasilitas kesehatan bila saat hamil Anda mengalami salah satu dari enam tanda bahaya yang sudah disebutkan.