Hati-Hati! 3 Hal Sepele Ini Bisa Bikin Anak Kurang Percaya Diri

Hai, Miks!

Tidak ada yang salah jika kita sebagai orang tua mengharapkan anak tumbuh dengan baik dan sempurna. Namun, tidak ada gading yang tak retak. Setiap anak istimewa dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Terkadang, kita menemukan hal dari perilaku anak yang tidak sesuai dengan standar diri sendiri. Ketika melihat hal seperti itu, naluri sebagai orang tua ingin meluruskan perilaku anak yang tidak sesuai tersebut. Tidak salah, tetapi sebagai orang tua, kita diharapkan untuk bijak dalam meluruskan kesalahan anak.

Kehati-hatian, itu yang utama ketika berbicara pada anak apalagi jika anak masih dalam masa perkembangan. Di mana otak mereka belum tumbuh sempurna dan masih terus memerlukan bimbingan. Maka dari itu, hindari melakukan hal-hal berikut kepada anak yang akan mengurangi rasa percaya diri anak.

1. Memarahi Anak di Depan Umum

Sebagai anak-anak yang memiliki rasa ingin tahu dan ingin mencoba lebih besar dibandingkan orang dewasa, pasti akan banyak hal yang terjadi di luar dugaan. Sering kali anak melakukan sebuah kesalahan tanpa disengaja sebagai proses belajar tersebut. Tidak mengenal tempat dan tidak mengenal waktu, kapan terjadinya kesalahan tersebut.

Untuk itu, kita sebagai orang tua harus menyadari bahwa ini merupakan bagian dari belajar anak. Tidak ada anak yang sengaja melakukan kesalahan. Maka itu, cerdaslah mengoreksi kesalahan anak dengan melihat waktu dan kondisi ketika mengajari anak.

Jangan sampai, karena emosi, kita memarahi anak di depan umum atau di depan teman-temannya. Hal tersebut bukannya mengajari anak, tetapi bisa jadi malah mempermalukan anak yang mengakibatkan berkurangnya rasa percaya diri.

2. Selalu Mengkritik dan Mengarahkan Setiap yang Dilakukan Anak

Salah satu tips untuk meningkatkan kepercayaan diri anak adalah dengan memberikan kebebasan pada anak untuk menyelesaikan tanggung jawabnya. Maka dari itu, sebagai orang tua sebaiknya tidak selalu mengkritik setiap hasil pekerjaan anak, justru orang tua harus mengapresiasi apa yang telah diselesaikan anak-anak sebagai tanggungjawabnya, bagaimanapun hasilnya.

Selain itu, orang tua bukanlah mandor anak melaksanakan tanggung jawab. Orang tua hanya berperan mengamati dan memastikan keselamatan anak dalam setiap proses belajarnya. Untuk itu, berikan arahan dasar untuk mengerjakan tanggung jawab dengan aman di awal prosesnya, selanjutnya berikan kebebasan anak melakukan yang terbaik.

3. Sering Membandingkan Anak

Setiap anak itu unik dan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Maka dari itu, hindarilah membandingkan prestasi, kelebihan, atau kekurangan anak dengan lainnya, baik itu anak orang lain atau pun saudara. Hal tersebut bukannya memotivasi anak untuk berbuat lebih, bisa-bisa malah membuat anak minder dan tidak percaya diri.

Hal-hal sepele tersebut memang sering dilakukan baik sadar atau pun tidak sadar, ya. Ingin hati sebagai orang tua membuat anak semangat dan baik melakukan sesuatu, tapi malah bisa membuat anak jadi kurang percaya diri.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.