Inilah 7 Sikap yang Harus Dimiliki Seorang Muslim dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

Hai, Miks!

Pandemi Corona Virus Disease-2019 (COVID-19) masih mewarnai kehidupan kita saat ini. Berbagai musibah dan kesulitan datang menghampiri. Namun, sebagai muslim, tentu harus dapat mengambil nilai positif dari setiap kejadian.

Nah, Miks, berikut 7 sikap seorang muslim yang harus dimiliki dalam menghadapi pandemi COVID-19.

1. Percaya pada Allah

Seorang muslim tentu percaya bahwa Allah Swt. tidak akan membebani seseorang di atas kemampuan yang dimilikinya. Hal ini telah dinyatakan dalam Al-Qur’an surat At-Taghabun (64) ayat 11, “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Pandemi yang sedang berlangsung saat ini tak lepas dari kehendak Allah. Keadaan ini merupakan musibah yang Allah timpakan pada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Allah pasti akan mendatangkan hal baik setelah semua ini berlalu. Allah menyiapkan tempat yang mulia atau menerima kita kembali sebagai hamba-Nya.

2. Bersabar dan Bersyukur

Miks, terkadang memang sulit menerima dan ikhlas saat musibah menghampiri. Bila percaya bahwa semua berasal dari Allah dan menyerahkan masalahnya pada Allah, maka hati akan merasa tenang dan tidak gentar. Anda juga akan mendapatkan pahala yang besar sesuai dengan firman Allah, “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10).

Keimanan seorang muslim tampak dalam sikapnya menghadapi musibah tersebut seperti yang dinyatakan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 177, “Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.”

Tetap bersyukur atas keadaan saat ini akan mendatangkan kenikmatan meski dalam keadaan sulit.

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 152)

3. Rendah Hati dan Lapang Dada

Pandemi saat ini merupakan momentum yang tepat untuk mengingat bahwa Allah adalah pusat kehidupan. Manusialah yang membutuhkan Allah, seperti apa pun kondisi fisik, psikologis, dan ekonomi yang dimiliki. Manusia adalah makhluk rentan yang selalu membutuhkan pertolongan Allah. Musibah yang dihadapi dalam pandemi ini dapat membuat Ladies menyaksikan keterbatasan diri dan memulihkan hubungan dengan Allah. Merendahkan diri di hadapan Allah.

4. Hidup Bersih dan Sehat

Allah menyukai umat-Nya yang menjaga kebersihan. Perilaku hidup bersih dan sehat tidak hanya menjadi slogan saat ini, tetapi sejak Islam diturunkan. Dalam Islam, kebersihan memiliki kedudukan penting. Thaharah atau bersuci merupakan hal pertama yang diajarkan. Pentingnya bersuci disampaikan oleh Rasulullah saw., “Bersuci itu separuh keimanan.” (HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi).

Tak hanya menjadi bagian dari keimanan, Allah menyukai kebersihan hingga Rasullullah menyuruh umatnya untuk menjaga kebersihan. Diriwayatkan dari Sa’ad bin Al-Musayyib, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah swt. itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Mahabersih yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Mahaindah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR. Tirmizi).

Menjaga kebersihan dan kesucian bukan dimaksudkan untuk mempersulit. Allah menyampaikan hal ini dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah (5) ayat 6, “… Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.”

5. Mengonsumsi Makanan Halal

Menjaga makanan yang masuk ke dalam tubuh akan meningkatkan sistem kekebalan. Allah telah mengingatkan hal  ini dalam Al-Qur’an surat Al- Baqarah (2) ayat 172, “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.”

Salah satu cara menjaga makanan yang masuk ke dalam tubuh adalah dengan memperhatikan kehalalannya. Makan makanan halal  merupakan kewajiban. Hal ini telah disampaikan oleh Allah melalui firmannya dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah (2) ayat 168, “Wahai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

Menjaga kehalalan seharusnya telah menjadi gaya hidup. Semua hal yang dikonsumsi, baik yang dimakan atau dipakai, harus memperhatikan kehalalannya, termasuk cara mendapatkan dan adab saat mengonsumsi. Indonesia telah mempermudah umat untuk memilih makanan halal melalui LPPOM-MUI (Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Makanan–Majelis Ulama Indonesia). Sebagai konsumen, Anda cukup memperhatikan dan mengikutinya.

6. Berhemat

Miks, berhemat merupakan hal yang diajarkan dalam Islam. Allah melarang umatnya bersikap berlebihan. Hal ini disebutkan dalam Alquran surat Al-An’am (6) ayat 141, “… Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

7. Belajar Tanpa Henti

Pandemi yang melanda saat ini bukan berarti harus menyerah pada keadaan. Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menyebutkan bahwa orang yang beriman akan menghadapi musibah dan bencana yang dihadapinya. Ia tidak lari apalagi berputus asa. Salah satu hal yang akan menunjang sikap ini adalah keinginan untuk belajar tanpa henti.

Nah, Miks, mmerupakan hal penting agar senantiasa sabar dan tawakal kepada Allah saat menghadapi pandemi COVID-19 ini. Tawakal juga disertai dengan usaha sungguh-sungguh hingga dapat memutus rantai penularan virus Corona. Perhatikan dan ikuti juga protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah, ya.

Tinggalkan komentar