Jangan Terlalu Sering Membentak! Inilah 5 Cara Bersahabat dengan Anak

Hai, Miks!

Jika berbicara tentang hubungan anak dan orang tua, tidak sedikit dari hubungan itu mengalami kesalahpahaman. Entah itu karena kurangnya perhatian dari orang tua untuk anak atau dari kurangnya pemahaman anak menanggapi didikan dari orang tua. Dalam hal ini memang tidak perlu ada yang disalahkan, sebab semuanya bisa diselesaikan dengan cara baik-baik, salah satunya menyambung komunikasi yang baik antara anak dan orang tua.

Sebagai orang tua tentunya memiliki peran yang sangat fundamental dalam kehidupan seorang anak, bahkan karakter seorang anak terbentuk dari bagaimana cara anak meniru gaya dan perilaku dari orang tua. Termasuk ketika dirinya melakukan kesalahan. Tidak sedikit orang tua yang lebih memilih memarahi anak saat anaknya melakukan kesalahan, bahkan beberapa dari mereka tidak segan-segan untuk melakukan tindakan fisik kepada anaknya.

Ketahuilah, itu hanya akan membuat psikologi anak malah jadi terganggu. Efek terburuknya adalah anak menutup diri dari orang tuanya. Jadi, ingatlah bahwa jika seorang anak melakukan kesalahan, maka luruskanlah dengan cara baik-baik. Inilah 5 cara bersahabat dengan anak saat anak melakukan kesalahan.

1. Jadilah Orang Tua yang Mampu Mendengar Segala Keluh Kesah Anak

Menjadi orang tua tidak hanya memiliki tanggung jawab untuk mendidiknya, akan tetapi orang tua juga memiliki tanggung jawab untuk mendengarkan apa yang sebenarnya dirasakan oleh anak, termasuk segala keluh kesah yang anak rasakan. Untuk menjalin hubungan baik dengan anak dan untuk menghindari kesalahpahaman, orang tua harus mampu menjadi sahabat bagi anak-anaknya. Sebab dengan menjadi sahabatlah, anak-anak akan leluasa membuka dirinya kepada orang tuanya.

2. Jika Anak Melakukan Kesalahan, Jangan Mengoreksi Kesalahannya dengan Amarah

Seorang anak tidak akan mendengar ucapan orang tuanya ketika sedang marah. Mereka malah akan ketakutan dan menjauh dari orang tuanya. Meskipun itu tidaklah mudah, akan tetapi di sinilah peran penting orang tua bagi anak-anaknya. Seorang anak melakukan kesalahan itu namanya wajar, karena seseorang yang sudah tua pun tidak menjamin dirinya tidak melakukan kesalahan. Maka dari itu, jangan pernah mengoreksi kesalahan anak dengan amarah atau emosi yang tinggi.

3.Tunjukkan kepada Anak di Mana Letak Kesalahannya

Seorang anak akan lebih mendengarkan orang tuanya saat dirinya tahu di mana letak kesalahannya, bukan hanya dimarahi saja. Menunjukkan letak kesalahan yang dilakukan oleh anak adalah salah satu usaha membentuk hubungan baik dengan anak. Lalu, di situ pula akan terbentuk pengertian satu sama lain. Di mana orang tua mengarahkan anaknya dan seorang anak mendengarkan orang tuanya.

4. Jangan Pernah Mencelanya dengan Kata-Kata Kasar, Akan Tetapi Berilah Anak Dukungan Penuh

Inilah yang seringkali keliru dalam cara mendidik orang tua. Banyak dari beberapa orang tua yang belum bisa mengontrol emosi dan lisannya, padahal saat anak melakukan kesalahan, mereka tidak butuh sebuah bentakan. Akan tetapi yang mereka butuhkan adalah dukungan. Dukungan penuh untuk menjadi lebih baik lagi dan dukungan penuh untuk membentuk harapan dan semangat baru.

5. Sisihkan Waktu Luang dengan Anak untuk Memberinya Bimbingan

Yang namanya anak tidak akan jauh dari kata labil. Terkadang anak tidak tahu apa yang dilakukan sebuah kesalahan atau kebenaran. Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka tugas orang tua adalah menyisihkan waktu luang dengan anak unthk memberinya edukasi dan bimbingan penuh. Namun, jangan sampai terkesan memaksa. Sampaikanlah dengan cara baik-baik agar anak mendengarkan apa yang orang tua ucapkan.

Nah, itulah penjelasan dari 5 cara bersahabat dengan anak. Sekali lagi, tidak perlu mengoreksi kesalahan seorang anak dengan bentakan karena yang mereka butuhkan adalah dukungan. Semoga bermanfaat dan semakin menambah wawasan, ya, Miks.

Tinggalkan komentar