Lakukan 3 Hal Ini agar Orang Tua Tidak Durhaka terhadap Anak

Hai, Miks!

Banyak dari pasangan menikah yang menantikan buah hati, tetapi tidak sedikit yang sudah diberi amanah kehadiran anak, kemudian menyia-nyiakannya terutama dalam hal kasih sayang. Banyak orang tua yang berpikir bahwa kasih sayang cukup diberikan melalui pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Sungguh, batasan kasih sayang yang sangat sempit sekali.

Membahagiakan anak hendaknya juga berpikir jauh ke depan, memberi keselamatan baginya di dunia dan akhirat. Bukankah Allah telah mengingatkan dalam Al-Qur’an surah At-Tahrim ayat 6, yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Alkisah ada seorang laki-laki yang datang kepada Amirul Mukminin, Umar bin Khattab. Dia mengadukan anaknya yang ia sebut telah mendurhakainya dan melupakan hak-hak orang tua. Kemudian Umar bin Khattab memanggil anaknya untuk meminta klarifikasi. Alih-alih mengakui kesalahannya, anak tersebut bertanya kepada Umar r.a. “Wahai Amirul Mukminin, apakah orang tua tidak mempunyai kewajiban memenuhi hak anak?”

Umar r.a. menjawab, “Ada tiga, yakni: pertama memilihkan ibu yang baik, jangan sampai kelak terhina akibat ibunya. Kedua, memilihkan nama yang baik. Ketiga, mendidik merekea dengan Al-Quran.” Dari jawaban Amirul Mukminin tersebut, anak itu pun menjawab mantap bahwa ayahnya tidak memberikan ketiganya. Umar bin Khattab pun menegaskan kepada laki-laki tersebut bahwa dirinya telah mendurhakai anaknya sebelum anak mendurhakainya.

Dari kisah di atas, Anda perlu lakukan 3 hal ini:

1. Memilihkan/Membimbing Ibunya

Bagi yang belum menikah, carilah istri atau calon ibu yang baik. Sesuai kriteria yang disebutkan dalam hadis berikut, “Wanita dinikahi karena 4 hal: hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah yang memiliki agama, maka kalian akan beruntung.” (HR. Bukhari). Maksud dari memiliki agama ini adalah pemahaman agama, akhlak, dan ketaatannya kepada Allah. Bukan sekadar pintar mengaji. Bagi yang sudah menikah, bimbinglah seorang istri menjadi istri yang salihah dengan sabar.

2. Memilihkan Nama yang Baik

Miks, nama adalah doa. Nama ini yang akan kita sebut setiap hari kepada anak. Jangan sampai kita panggil dengan sebutan tertentu karena tingkah laku atau bentuk fisiknya yang tidak baik. Yang demikian bisa melemahkan rasa percaya dirinya dan bentuk ketidaksyukuran orang tua atas anak. Jadi, sebelum kelahiran anak, orang tua hendaknya menyiapkan nama yang baik.

3. Ajarkan Al-Qur’an

Inilah kewajiban yang paling utama bagi orang tua. Dengan belajar Al-Quran, memberi pedoman hidup yang paripurna bagi kehidupan anak. Apabila tidak dilakukan oleh orang tua, berarti membiarkan anak dibina oleh lingkungan yang belum tentu baik. Rasulullah mengingatkan dalam sebuah hadist : “Didiklah anak-anakmu dengan tiga perkara: mencintai nabi, mencintai keluarga nabi, dan membaca Al-Qur’an.” (HR. Thabrani).

Sangat disayangkan masyarakat banyak yang melalaikan hal ini. Mereka beranggapan telah mengajarkan Al-Qur’an dengan memasukkan anak pada sekolah/lembaga agama yang mengajarkan Al-Qur’an. Padahal kewajiban utama ada pada orang tua, dengan pengajaran dan keteladanan yang baik.

Miks, jangan lupakan saat berharga untuk anak kita. Jadilah orang tua yang memberikan hak anak di atas. Semoga Allah membimbing dan memberkahi keluarga kita. Aamiin.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.