Hai, Miks!
Hidup teratur merupakan harapan bagi semua orang. Termasuk juga harapan orang tua kepada anak-anaknya. Orang tua berharap anak-anak bisa menjalankan semua aturan dan norma yang baik secara disiplin.
Namun, untuk menumbuhkan kedisiplinan kepada anak-anak, butuh usaha yang keras dan kesabaran yang tinggi. Seringkali, orang tua menerapkan disiplin dengan senjata ancaman dan hukuman kepada anak-anak.
Ancaman dan hukuman, sebenarnya bukanlah cara yang efektif untuk menumbuhkan disiplin kepada anak-anak. Justru hal tersebut hanya akan membuat anak-anak merasa menjadi anak yang nakal dan tidak bisa diatur.
Apalagi, ketika mengancam dan menghukum anak-anak dengan kemarahan. Ekspresi kemarahan orang tua justru akan membuat anak-anak bingung untuk mengambil pelajaran. Apakah orang tua marah pada perilaku anak atau pada anak itu sendiri?
Untuk itu, perlu kiranya orang tua melakukan beberapa hal agar sikap disiplin anak tumbuh dengan baik. Berikut tips untuk membangun disiplin pada anak:
1. Jalankan Aturan Secara Konsisten
Aturan-aturan yang telah disepakati orang tua dan anak, tentunya harus dijalankan secara konsisten. Bukan hanya untuk anak saja, tapi orang tua dan semua yang ada di lingkungan sekitar anak juga harus diminta untuk menjalankan aturan tersebut secara konsisten. Hal ini akan membangun disiplin pada anak untuk mengerjakannya karena melihat orang tua dan orang-orang di sekitar mereka juga ikut mengerjakannya.
2. Hati-hati dengan Aturan yang Dibuat
Sebelum menetapkan aturan di rumah, tentunya harus memerhatikan terlebih dahulu situasi dan kondisi anak-anak. Jangan sampai aturan-aturan yang dibuat justru menekan dan menghambat tumbuh kembang anak. Misalkan Anda menetapkan aturan dilarang berlari di rumah untuk anak umur 3 tahun. Tentunya aturan tersebut salah karena menghambat tumbuh kembang anak.
3. Gunakan Konsekuensi
Konsekuensi mengajarkan kepada anak bahwa segala sesuatunya pasti ada risikonya. Hal ini berbeda dengan hukuman. Hukuman akan menyakiti anak baik hati dan fisiknya, sedangkan konsekuensi mengjarkan kepada anak atas sikap yang dipilih anak.
4. Berikan Pilihan pada Anak
Hal pertama yang dilakukan oleh anak sebagai usaha untuk melindungi dirinya adalah dengan menolak sesuatu. Ketika anak mulai menolak aturan yang sudah ditetapkan, maka tindakan memaksa sangat tidak efektif untuk dilakukan. Daripada memaksa anak untuk melakukan sesuatu, lebih baik memberikan pilihan pada anak. Hal tersebut sekaligus mengajarkan anak untuk menentukan pilihan mereka sendiri. Misalkan, ketika anak tidak mau makan. Daripada memaksa anak, lebih baik memberi pilihan, “mau makan di rumah atau di taman?”
Demikian tips mengajarkan disiplin pada anak. Ingatlah, kunci sukses mengajarkan disiplin pada anak adalah dengan mengajarkan sesuatu. Mengajarkan bukan berarti hanya menyampaikan, tetapi juga dengan memberikan teladan. Maka, sebelum mengharapkan anak untuk disiplin, akan lebih baik membuat diri sendiri disiplin terlebih dahulu.