Hai, Miks!
Sebagian besar orang tua mengeluhkan kebiasaan anak bermain gawai. Waktu lebih banyak anak gunakan untuk bermain game. Panggilan, bahkan seruan orang tua sering kali terabaikan karena sibuk dengan aktivitas di gawainya. Timbulnya kerusakan mata pada anak sehingga mengharuskan anak menggunakan kacamata. Masih banyak keluhan lain dari orang tua atas penggunaan gawai pada anak mereka.
Gawai adalah salah satu produk kemajuan teknologi yang harus disikapi secara tepat serta bijaksana. Bukan untuk dihindari karena ada manfaat besar di dalamnya. Untuk itu, penggunaan gawai oleh anak bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan secara berlebih. Pertanyaannya kemudian adalah, bagaimana penggunaan gawai yang tepat bagi anak? Agar anak dan orang tua bisa memperoleh manfaat yang besar dari gawai. Menjadikan gawai sebagai sahabat anak, bukan sebaliknya, yaitu musuh yang harus dijauhi.
Untuk itu, diperlukan beberapa hal yang penting untuk dilakukan oleh orang tua dan anak agar gawai dapat menjadi sahabat yang baik bagi anak.
1. Beri Pemahaman yang Tepat Mengenai Gawai
Orang tua perlu memahami secara tepat mengenai manfaat dari gawai, bagaimana cara kerjanya sehingga dalam memberikan arahan kepada anak mengenai gawai. Apa saja yang dapat anak lakukan dengan gawai. Setelah itu beri pemahaman kepada anak, melalui obrolan atau diskusi santai. Buka diskusi agar dua arah, biarkan anak bertanya hal yang belum dia ketahui mengenai gawai. Hindari memberikan instruksi dan larangan, justru hal ini cenderung akan mereka enggan lakukan dan mencoba yang dilarang.
Beri pemahaman bahwa gawai tidak melulu digunakan untuk bermain, tetapi bisa juga bisa digunakan untuk belajar. Mencari banyak hal yang mereka belum ketahu atau misal tugas sekolah. Akan memudahkan mereka dalam belajar.
2. Arahkan Penggunaan Gawai secara Produktif
Amati apa yang menjadi minat anak, sebagian besar anak senang bermain game karena memang itulah dunia mereka, bermain. Fokus mereka untuk konsentrasi terhadap pelajaran hanya sebentar, selebihnya banyak pada bermain. Permainan apa yang mereka sukai, apakah merancang dan membuat bangunan seperti Minicraft dan permainan lain. Arahkan mereka terhadap sesuatu yang bermanfaat atau produktif atas apa yang mereka minati.
Misal dengan minatnya terhadap game, sediakan ruang untuk berkreasi. Dengan melakukan upload hasil bermain ke dalam media sosial, seperti Youtube dan akun lainnya. Dari sini anak akan makin semangat untuk lebih berkarya melalui kreativitasnya, jadi bukan hanya sekadar bermain. Jelaskan mengenai manfaat upload di media sosial. Selain memberikan manfaat kepada banyak orang, juga untuk melatih kemampuannya membagikan sesuatu dengan tujuan agar bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
3. Hubungkan Anak dengan Komunitas Melalui Gawai
Setelah mengetahui minatnya, ajak anak mencari komunitas yang memiliki minat sama. Agar banyak informasi yang akan diperoleh anak. Dengan ikut ke dalam komunitas anak akan melihat dunia luar lebih luas. Belajar berkomunikasi dan bersosialisasi serta banyak hal terutama wawasan akan bertambah.
4. Lakukan Pemantauan Terhadap Aktivitas Gawai Anak
Orang tua perlu melakukan pemantauan dan kontrol terhadap aktivitas gawai anak. Bisa menggunakan keterhubungan seperti Family Link agar bisa melihat dan mengontrol meskipun sedang tidak berada di dekat anak. Tetapkan waktu untuk anak bisa menggunakan gawai. Belum waktunya memberikan kebebasan waktu kepada anak untuk menggunakan gawai sepanjang hari. Beri batasan-batasan agar anak bisa bertanggungjawab atas apa yang dilakukan.
Jadikan gawai sebagai sahabat yang memberikan banyak manfaat bagi anak. Fokuskan pikiran kita sebagai orang tua mengenai manfaat besar dari gawai. Hindari kekhawatiran berlebih terhadap gawai.