4 Cara untuk Menyiasati Anak yang Tak Suka Sayur

Hai, Miks!

Jika kita tanyakan kepada para orang tua mengenai problema makan yang dihadapi anaknya maka sebagian besar pasti menyatakan sulitnya membuat mereka menyukai sayur.  Mungkin tekstur dan rasa sayuran yang menyebabkan jenis makanan ini bukanlah favorit anak-anak.

Akibat kurang sayur yang paling sering dialami anak-anak adalah sembelit. Bayangkan betapa tidak nyamannya kondisi ini bagi mereka yang masih kecil. Mengonsumsi terlalu banyak makanan berlemak dan tidak diseimbangkan dengan sayuran, selain berakibat susah BAB juga bisa menyebabkan obesitas atau kegemukan.

Sayuran mengandung banyak vitamin, mineral, serat kasar dan banyak nutrisi yang berguna bagi metabolisme dan pertumbuhan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memasukkan sayuran dalam menu makanan sehari-hari.

Penolakan terhadap sayuran bisa disiasati dengan beberapa cara berikut ini:

1. Latih Sejak Kecil

Pengenalan rasa dan tekstur sayuran lebih baik dimulai sejak dini. Saat anak sudah memasuki tahapan mengkonsumsi MPASI, berikanlah bubur bercampur sayuran yang diblender halus dengan rasa asli atau tanpa gula garam. Tujuannya agar anak familier dengan rasa sayur. Setelah besar, diharapkan dia akan terbiasa dengan rasa ini. Saat mulai tumbuh gigi, berikan wortel rebus atau labu rebus sebagai finger food. Selain bisa mengurangi rasa gatal tidak nyaman di gusi akibat gigi yang akan tumbuh, finger food sayuran rebus juga lebih sehat. Namun, tetap harus dalam pengawasan orang tua karena sayuran bisa patah saat dipegang atau digigit, yang dapat mengakibatkan tersedak.

2. Sayur Rebus dan Saus Cocolan Favorit

Rasa sayuran yang cenderung hambar bisa disiasati dengan membuat saus cocolan yang nikmat. Misalnya saus keju, saus mayones, atau saus tomat. Libatkan anak untuk melihat proses pembuatan saus cocolan ala rumahan. Melihat-lihat resep saus rumahan melalui media sosial bisa menjadi alternatif tontonan yang menyenangkan sekaligus menginspirasi. Jika usia mereka sudah lebih besar, ajaklah untuk memasak saus bersama-sama. Namun, perhatikan keamanan mereka di dapur, ya, Miks.

3. Sembunyikan dalam Hidangan Kesukaan

Cara ini  tidak hanya manjur untuk anak kecil tapi bisa juga efektif untuk anak yang lebih besar, bahkan orang dewasa sekali pun. Telur adalah salah satu penyamar sayur yang paling sering digunakan. Iris sayuran tipis-tipis dan campurkan ke dalam kocokan telur dadar. Cobalah resep okonomiyaki atau fu yung hai, pada dasarnya adalah olahan telur dengan tambahan sayur dan daging tetapi rasanya sungguh nikmat. Alternatif lain adalah dibuat orak-arik telur sayur, tahu isi sayur, lumpia sayur, atau bakwan sayur. Adanya tambahan bahan lain bisa menambah lezat juga menyamarkan sayuran sehingga mudah terkonsumsi.

4. Sayur Goreng Kriuk

Beberapa pendapat menyatakan jika menggoreng sayuran adalah cara yang tidak tepat karena bisa mengurangi nilai gizi sayur dan menambah kadar minyak atau kolesterol, tetapi jika tidak berlebihan tentunya tidak berbahaya,bukan? Sekali-sekali tidak apa mengkonsumsi sayur goreng untuk variasi dan meningkatkan selera makan. Tidak semua sayur bisa digoreng. Yang paling lumrah adalah terong, buncis, kembang kol, atau brokoli. Caranya mudah, cukup celupkan sayuran ke dalam adonan tepung berbumbu atau tepung tempura yang telah dicampur air secukupnya, kemudian goreng. Rasa yang gurih dan renyah membuat sayur goreng banyak peminatnya.

Nah, tunggu apalagi? Asah kreativitas kita, yuk, buat anak-anak mau makan sayur supaya sehat!

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.