Akupuntur, Alternatif Pengobatan bagi Hewan Kesayangan

Halo Miks!

Bagi Anda yang memiliki hewan peliharaan ada berita gembira, lo! Berkat kemajuan di bidang kedokteran hewan, metode penyembuhan akupuntur selain pada manusia kini bisa diterapkan pada hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing.

Akupuntur pada Hewan

Akupuntur atau tusuk jarum dikenal sebagai cara penyembuhan tanpa penggunaan obat-obatan kimia. Metode penyembuhan yang merupakan jenis pengobatan tradisional asal negeri tirai besi Tiongkok ini, kini bisa dipilih sebagai alternatif pengobatan bagi Anda yang memiliki hewan piaraan. Akunpuntur bisa diberikan pada hewan, di antaranya kucing, anjing, kuda, bahkan gajah.

Sama seperti halnya pada manusia, terapi diberikan dengan cara memasukkan jarum tipis ke dalam kulit untuk merangsang titik-titik tertentu pada tubuh hewan yang menderita sakit. Tentu saja terapi dilakukan setelah melalui hasil diagnosa dokter dan dilakukan oleh ahlinya.

Mengenali Gejala Sakit pada Hewan

Metode penyembuhan akupuntur pada hewan di Indonesia memang belum dikenal secara luas. Hewan-hewan yang membutuhkan akupuntur umumnya memiliki gejala sakit yang sama, yaitu lemas, tidak mampu berjalan karena nyeri otot, ataupun tidak nafsu makan.

Hewan jenis Mini Pincher ini adalah satu dari sekian banyak hewan yang beruntung mendapatkan perawatan kesehatan yang maksimal dari pemiliknya.  Sudah 4 tahun anjing jantan milik Saraswati (49) menjalani terapi akupuntur. Anjing yang dinamai Popies ini di diagnosis mengalami pengapuran pada tahun 2016 silam. Penyakit pengapuran yang dideritanya lebih disebabkan karena faktor usia. Gejala tersebut telah menyebabkan rasa nyeri, berkurangnya kemampuan mobilitas, dan menurunnya kualitas hidup.

Dari kediamannya di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, wanita yang akrab disapa Saras ini berbagi pengalaman selama merawat Popies, “Dia ini sudah diadopsi sejak usianya 4 bulan.  Menemani hari-hari saya sejak tahun 2006, dari sebelum menikah hingga sekarang. Rasanya sudah seperti anak sendiri,” begitu Saras mengawali ceritanya. “Waktu Maret 2016 tiba-tiba kaki kirinya pincang. Bikin panik juga, karena seringkali jatuh dan tergeletak lemas. Seperti lumpuh,” lanjutnya kemudian.

Melihat kondisi yang tidak biasa, ia dan suami kemudian membawanya berobat ke klinik langganan. Hasil rontgen menunjukkan adanya pengapuran di kaki dan bagian punggung. Awalnya dokter memberikan obat penahan nyeri, obat syaraf, dan obat tulang. Setelah pengobatan tersebut dokter, lalu menganjurkan treatment akupuntur. Saras yang saat itu masih awam mengenai akupuntur hewan, kemudian mengikuti saran dokter dengan membawa Popies  rutin ke klinik yang menyediakan layanan akupuntur hewan.

Manfaat Terapi Akupuntur bagi Hewan

Sebelum ada pengobatan akupuntur, untuk mengurangi rasa sakit yang luar biasa banyak hewan akhirnya terpaksa diberikan suntik mati. Akupuntur hewan kini menjadi jalan alternatif pengobatan yang digunakan untuk mendukung terapi medis. Terapi akupuntur bisa diberikan tidak hanya untuk hewan yang mengalami pengapuran maupun gangguan persendian. Beberapa keluhan seperti gangguan pencernaan, gangguan fungsi otot, dan tulang belakang, adalah beberapa contoh penyakit lain yang  bisa disembuhkan melalui terapi ini.

Pada beberapa kasus, akupuntur pada hewan mungkin tidak dapat menyembuhkan secara total. Namun, paling tidak terapi akupuntur bisa memberikan rasa nyaman pada hewan yang sakit. Metode ini dapat memberikan kesembuhan pada hewan secara maksimal jika gejala sakitnya diketahui lebih awal.

Setelah diberikan terapi akupuntur, biasanya hewan akan terlihat lebih tenang, nafsu makannya membaik, tidur nyenyak, dan bisa beraktivitas kembali. Sebagaimana yang pernah disampaikan oleh dokter yang menangani Popies, sebagai tindakan pencegahan, sejak usia anjing 7—8 tahun ada baiknya segera dilakukan pemeriksaan tulang. Sebab, jika sudah terlanjur mengalami pengapuran akan berakibat fatal.

Pelayanan Jasa Akupuntur Hewan

Tidak semua klinik dan dokter hewan menyediakan jasa akupuntur. Selain masih sedikit jumlah ahli akupuntur hewan, klinik dokter hewan dengan penyedia jasa akupuntur pun baru tersedia di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Bali.

Sebagai upaya proses penyembuhan, metode akupuntur tidak bisa hanya dilakukan sekali datang. Sebagaimana pengalaman Saras tadi.  Dalam seminggu, sekiranya 1 kali Saras membawa anjingnya untuk berobat dari rumahnya ke sebuah klinik hewan yang terletak di Alam Sutera, Tangerang Selatan.

Walau hanya memakan waktu 10—15 menit sekali terapi, karyawati salah satu bank ini mengaku sempat kelelahan dengan jadwal terapi yang panjang. Pengobatan pernah nyaris terhenti. Jauhnya jarak yang harus ditempuh serta padatnya lalu lintas ibu kota dirasa cukup melelahkan. Jadwal akupuntur yang harus disesuaikan dengan jam praktek klinik dan kesibukannya bekerja, juga menjadi salah satu kendalanya. Apa yang dirasakan Saras mendapat tanggapan positif dari dokter yang merawat. Darinya pulalah Saras mendapat informasi mengenai layanan jasa akupuntur ke rumah.

Biayanya tentu saja sedikit lebih mahal. Meski begitu, setelah diperhitungkan layanan akupuntur ke rumah dirasanya lebih memungkinkan. Selain menghemat waktu di perjalanan, Saras tidak perlu membuang waktu menunggu antrian. Hewan juga terlihat lebih nyaman dan tidak stres dan yang paling membuatnya merasa terbantu, sambil menemani dan menunggu terapi selesai, dirinya bisa melakukan pekerjaan lain. Tarif akupuntur hewan umumnya berkisar antara Rp300.000,00 sampai dengan Rp 400.000,00 untuk sekali terapi.

Nah, Miks! Bagi Anda yang memutuskan memelihara hewan tentu saja memiliki konsekuensi. Sebagai mahkluk hidup, hewan pun berhak diberikan kasih sayang sepenuhnya. Memberikan pengobatan manakala sakit adalah salah satu bentuk tanggung jawab pada sesama makhluk ciptaan-Nya. Akupuntur hewan bisa jadi referensi untuk kesembuhan dan kesehatan hewan peliharaan Anda.

Tinggalkan komentar