Hai, Miks!
Olahraga dapat meningkatkan aliran darah sehingga paru-paru, jantung, otak, dan sistem imunitas mendapat pasokan oksigen yang cukup. Tanpa oksigen organ-organ tersebut tidak akan berfungsi optimal. Dampaknya kita bisa mengalami sesak nafas, penurunan kosentrasi, flu, atau gangguan kesehatan lainnya.
Banyak penelitian menyebutkan bahwa olahraga bukan hanya untuk mencegah terjangkit berbagai penyakit, tetapi juga sebagai terapi, sehubungan dengan peningkatan sistem imun. Untuk mendapatkan kedua fungsi tersebut, ada syarat yang harus dipenuhi dalam berolahraga, yaitu:
1. Durasi Olahraga
Sebagaimana aktivitas lain, olahraga juga harus memperhatikan durasi. Rekomendasi organisasi kesehatan dunia atau WHO adalah 300 menit per minggu atau sekitar 45-60 menit setiap hari. Olahraga dengan durasi sedikit tidak dapat memacu sistem imun.
2. Frekuensi Olahraga
Merujuk rekomendasi durasi WHO, frekuensi olahraga terbaik adalah setiap hari sehingga tubuh tidak akan kelelahan. Cukup luangkan waktu 45-60 menit, lo. Bayangkan kalau kita harus olahraga selama 300 menit sekaligus. Bukan sehat malah cidera yang didapat.
3. Intensitas Olahraga
Perhatikan kesehatan dan kesanggupan diri ketika hendak berolahraga. Lakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang sampai berat bila mampu. Intensitas ini ditandai dengan detak jantung. Jadi, semakin cepat artinya makin tinggi juga intensitas olahraga yang dilakukan. Untuk meningkatkan imunitas lakukan olahraga dengan instensitas sedang, di mana saat berolahraga masih dapat berbicara meski terengah-engah.
4. Jenis Olahraga
Untuk meningkatkan imunitas aerobik adalah olahraga yang direkomedasikan. Jenis olahraga lain yang juga bisa dicoba antara lain, jogging, berlari, bersepeda, dan berenang.
5. Konsistensi
Konsistensi diperlukan dalam aktivitas apapun. Ini merupakan syarat mutlak karena sesuatu yang rutin dilakukan akan lebih terasa manfaatnya dibanding jika hanya dikerjakan sesekali.
Setelah olahraga tubuh akan terasa bugar, tetapi bila ada rasa sakit kemungkinan intensitas dan jenis olahraganya yang perlu diubah. Selain itu, biasakan menghitung nadi saat olahraga. Ketepatan denyut nadi yang direkomendasikan dapat dihitung dengan cara mengurangi 220 (angka baku) dengan usia dalam tahun, hasilnya kalikan dengan 50%. Seseorang yang berusia 20 tahun boleh melakukan olahraga dengan capaian denyut nadi sampai seratus kali per menit.
Menghitung denyut nadi saat olahraga dilakukan dengan cara meletakkan dua jari, yaitu telunjuk dan jari tengah pada bagian dalam pergelangan tangan. Selanjutnya hitung denyut nadi selama 15 detik, kemudian dikalikan empat untuk mendapatkan denyut nadi per menit. Bila mencapai batas rekomendasi artinya olahraga yang dilakukan memiliki intensitas yang tepat. Saran ahli, cukup tiga puluh menit berjalan kaki rutin setiap hari sudah dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh.
Bagaimana, Miks, siap rutin berolahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh?