Rahasia di Balik Kesuksesan Muhammad al-Fatih dalam Menaklukkan Konstantinopel

Halo, Miks!

Apakah Anda pernah mendengar nama Muhammad Al-Fatih? Muhammad Al-fatih adalah sosok pejuang Islam yang namanya telah harum sejak 15 Masehi. Berkat tekad dan keyakinannya, al-Fatih berhasil menaklukkan Kota Konstantinopel di usianya yang masih muda, yaitu 25 tahun. Penaklukan tersebut telah digagas oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya,  di tangan Muhammad Al-Fatih dapat ditaklukkan.

Muhammad al-Fatih adalah sosok yang ahli di bidang militer, sains, dan matematika. Ia menguasai enam bahasa pada usia 16 tahun.  Jadi, tidak mengherankan jika ia dapat mengguncang dunia dengan kemenangannya menaklukkan Konstantinopel di usia muda, padahal kota ini memiliki benteng yang kukuh.

Mengapa ia mampu melakukannya? Mari kita simak beberapa rahasia kesuksesan pejuang Islam yang berita kemenangannya sudah dikabarkan oleh Rasulullah jauh sebelum dia lahir.

Memiliki Guru yang Hebat

Rasulullah bersabda, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya seorang yahudi, nasrani dan majusi. Sabda Rasulullah di atas menjelaskan betapa pentingnya didikan orang tua dalam membentuk keperibadian seorang anak.

Muhammad al-Fatih telah dipersiapkan menjadi seorang pemimpin yang tangguh sehingga orang tuanya memilihkan guru terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Berkat dorongan dan motivasi dari guru dan orang tuanya, Muhammad Al-Fatih tumbuh dengan keyakinan yang kuat dan cita-cita yang teguh untuk menaklukkan Konstantinopel.

Dekat dengan Allah

Muhammad Al-Fatih adalah sosok yang sangat relegius. Ia tidak pernah meninggalkan shalat Tajahud dan salat sunah rawatib sepanjang hidupnya. Bahkan, sebelum melakukan pengepungan Kosntantinopel, beliau memerintahkan seluruh pasukannya untuk melakukan puasa sunah.

Dari kebiasaan ini, kita dapat mengambik hikmah bahwa kedekatan dengan Allah akan mempermudah urusan kita.

Memiliki Keyakinan yang Kuat

Muhammad Al-Fatih adalah sosok yang tegas. Ia tdak gentar ketika pasukannya hampir putus asa dan tidak percaya bisa menaklukkan Konstantinopel. Dalam waktu semalam, Pasukan al-Fatih berhasil memindahkan 70 kapal dari Selat Bosphorus ke Selat Tanduk melewati pegunungan Galata. Dengan idenya yang jitu ini, ia dan pasukannya berhasil menaklukan Konstantinopel.

Memiliki Strategi Perang

Konstantinopel memiliki benteng yang kukuh sehingga penaklukan yang dilakukan oleh pendahulu Muhammad al-Fatih selalu gagal.  Untuk mewujudkan cita-citannya, Muhammad al-Fatih menyusun stratagi perang yang jitu. Ia membangun benteng besar untuk mengamankan selat Bosphorus yang menjadi jalur utama perdagangan dan transporatasi Konstantinopel. Setelah itu, pasukannya melakukan penyerangan

Ia melakukan penembakan menggunakan meriam raksasa yang dibuat oleh seorang insinyur berkebangsaan Hungaria. Meriam ini mampu menembakkan peluru seberat antara 800 pon hingga 1200 pon. Peluru itu ternyata berhasil merobek benteng yang selama ini kebal terhadap berbagai serangan.

Ia telah  mengerahkan 140 buah kapal perang dan 320 buah perahu dengan angkatan tentara berjumlah 150 ribu orang termasuk 12 ribu pasukan janisari yang terlatih

Itulah beberapa  rahasia di balik kesuksesan Muhammad Al-Fatih dalam menaklukan konstantinopel, Miks. Semoga semangat dan keyakinannya dapat menginspirasi kita semua untuk menjadi lebih baik.

Salam literasi!

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.