Halo, Miks!
Salah bantal? Mendengar dua kata ini sering membuat kita tertawa. Kenapa bantal bisa disalahkan? Padahal bantal adalah benda tidak bergerak, kan, Miks? Dalam istilah medis, salah bantal dikenal dengan nama tortikolis. Biasanya, kondisi ini dijumpai saat kita bangun tidur kemudian merasakan leher sakit dan kaku, terutama saat digunakan untuk menengok. Lucunya, reaksi orang lain begitu melihat kita yang kesakitan ini pasti berkomentar, “Salah bantal, tuh!”
Tortikolis dapat terjadi karena trauma benturan, posisi yang tidak nyaman saat menyetir mobil, leher terlalu maju saat di depan komputer, atau saat membawa beban berat pada satu sisi tubuh. Penggunaan bantal yang terlalu tinggi saat tidur malam juga bisa menyebabkan nyeri leher. Selama posisi badan statis cukup lama, akan memunculkan gangguan kontraksi pada otot leher. Keesokan hari ketika bangun tidur, barulah terasa tidak nyaman.
Bagaimana Mencegahnya?
Dimulai dari membiasakan tidur dengan posisi yang benar. Posisi tidur tengkurap sangat tidak dianjurkan karena hal ini akan memaksa leher merasakan ketegangan sampai pagi hari. Disarankan tidak menggunakan bantal terlalu tinggi dan perlu diperhatikan, bantal harus menyangga kepala juga bahu.
Selain itu ada lagi yang bisa dilakukan sebagai tindakan pencegahan, yaitu melakukan peregangan otot leher saat bangun tidur dengan cara menggerakkan kepala ke arah kanan dan kiri.
Namun, bagaimana jika Anda terlanjur mengalami kontraksi pada otot leher karena “salah bantal”? Berikut 6 cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatsinya.
1. Beristirahat
Hindari menggunakan otot leher selama beberapa hari, terutama jika gerakannya meningkatkan rasa sakit. Namun, harus diingat pula untuk tidak beristirahat terlalu lama karena bisa mengakibatkan otot leher menjadi lemah yang justru akan memperpanjang proses penyembuhan. Setelah dua hari, perlahan-lahan mulai berlatih menggunakan otot leher, tetapi jangan berlebihan.
2. Peregangan Otot
Setelah otot leher beristirahat beberapa saat, dilanjutkan dengan melatih gerakan ringan untuk menghindari kekakuan pada leher. Caranya, dengan melakukan gerakan secara berlawanan. Hal ini bertujuan agar otot yang memendek dapat tertarik kembali saat relaksasi. Namun, perlu diingat bahwa peregangan tersebut harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak terjadi kerusakan otot.
3. Jangan Memutar Kepala atau Membunyikan Leher
Ada banyak orang yang mempunyai kebiasaan membunyikan leher. Ternyata, kebiasaan ini sangat tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan cedera otot dan saraf pada leher. Hal ini dapat mengakibatkan sakit dan nyeri pada leher akan makin parah.
4. Memijat Leher
Sebaiknya minta bantuan tukang pijat atau terapis profesional karena memijat pada bagian leher tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Harus ada teknik tersendiri yang dilakukan agar rasa sakit bisa hilang dan otot-otot leher bisa kembali rileks seperti semula.
5. Mengompres dengan Es Batu
Mengompres dengan es batu pada otot yang terasa sakit dipercaya dapat mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri. Namun, perlu diingat jangan menempelkan es batu ke kulit secara langsung, sebaiknya dibungkus dengan kain atau handuk bersih. Kompres selama kurang lebih 20 menit. Meskipun masih menimbulkan perdebatan, tetapi mengompres selalu menjadi alternatif pilihan karena mampu merelaksasi otot leher yang tegang serta memberikan rasa nyaman.
6. Menggunakan Bantal yang Tepat
Saat tidur, sebaiknya menggunakan bantal yang nyaman serta menjaga agar posisi kepala terhadap tulang belakang tidak miring. Bantal dipasang tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu rendah dan harus mengganjal kepala serta bahu secukupnya.
“Salah bantal” jangan dianggap sepele. Andai tidak segera diatasi, hal ini akan mengganggu aktivitas kita sehari-hari. Kita menjadi tidak fokus dalam bekerja karena merasakan leher dan bahu tidak nyaman. Semoga tips di atas bermanfaat, ya, Miks!