Hai, Miks!
Banyak pelaku usaha mengeluh kesulitan menjual barang dagangannya. Mereka merasa pandai membuat barang dagangan, tetapi tidak mampu menjualnya, padahal menurut mereka barang dagangan tersebut sudah cukup bagus dan memiliki nilai jual. Lalu, apa masalahnya? Banyak dari mereka sering tidak menyadari telah melakukan kesalahan yang membuat barang dagangan menjadi tidak bisa diterima oleh pasar alias tidak laku dijual. Kesalahan-kesalahan tersebut antara lain:
1. Kurang Fokus pada Konsumen
Konsumen adalah prioritas utama dari tujuan penjualan barang atau jasa kita. Memenuhi kebutuhan konsumen dan membuatnya puas adalah kunci keberhasilan penjualan. Oleh karena itu, fokus pada pemahaman siapa konsumen kita, apa yang dibutuhkannya, kapan akan membelinya, berapa banyak dan di mana membelinya adalah hal penting yang harus dilakukan penjual. Sebaliknya, jika penjual kurang fokus pada konsumen maka akan berakibat gagal dalam penjualannya.
2. Lebih Fokus pada Volume Penjualan
Mengejar target volume penjualan setinggi-tingginya adalah obsesi penjual yang sering menyesatkan karena membuat penjual hanya berkonsentrasi pada upaya agar barang laku terjual sebanyak-banyaknya, misalnya dengan melakukan promosi yang agresif dan berbiaya tinggi, padahal kenyataannya barang tersebut bukanlah barang yang dicari atau dibutuhkan oleh konsumen. Jika barang tersebut bukan barang yang dicari atau dibutuhkan oleh konsumen meskipun dipromosikan sedemikian hebat tetap saja konsumen tidak akan membelinya.
3. Terlalu Percaya Diri Terhadap Produk yang Dijual
Penjual terlampau yakin bahwa barang dagangannya adalah terbaik hingga mengabaikan barang dagangan pesaing yang lebih berkualitas dan lebih mengedepankan kebutuhan konsumennya. Akibatnya, penjual akan mengalami marketing myiopia (hanya fokus pada memproduksi barang saja, tidak memperhatikan kebutuhan konsumen) yang membahayakan bagi keberhasilan penjualannya.
4. Penetapan Harga yang Tepat
Harga murah bukanlah jaminan keberhasilan penjualan suatu barang dagangan dan harga mahal bukan pula hambatan bagi keberhasilan penjualan barang dagangan. Ketepatan penetapan harga suatu barang ditentukan oleh kepada siapa barang tersebut ditawarkan atau siapa konsumen sasarannya.
Secara psikologis, konsumen dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yakni konsumen yang menyukai harga murah (ekonomis) dan konsumen yang menyukai harga mahal. Kelompok ekonomis tidak tertarik membeli barang harga mahal, mereka tidak berpikir tentang gengsi, prestis, atau citra diri, sementara kelompok yang menyukai harga mahal justru akan menolak jika ditawarkan barang dengan harga murah. Mereka menganggap barang murah kualitasnya pasti tidak baik, mereka sangat mempertimbangkan gengsi atau prestis maka mereka akan memilih barang yang harganya mahal karena dianggap lebih berkualitas dan bergengsi.
Nah, kelompok konsumen yang berbeda inilah yang harus dipertimbangkan oleh penjual dalam menetapkan harga. Siapa konsumen yang dituju, apakah kelompok konsumen ekonomis atau konsumen yang menyukai harga mahal, inilah dasar yang sebaiknya digunakan untuk menetapkan harga selain faktor biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan barang dagangan tersebut.
5. Kurang Promosi
Salah satu bentuk promosi yang paling popular adalah beriklan. Berjualan tanpa beriklan ibarat menari di atas panggung tanpa lampu penerang. Percuma saja penari bergaya, tetapi tidak bisa ditonton oleh pemirsa. Maka penting bagi penjual melakukan promosi agar barang dagangan dikenali, disukai, diminati, dan akhirnya dibeli oleh konsumen.
6. Mudah Menyerah
Tiada kesuksesan dapat diraih tanpa adanya perjuangan. Proses menuju sebuah kesuksesan membutuhkan ketelatenan, kegigihan dan kesabaran maka jangan mudah menyerah karena hambatan yang menghalangi. Semangat yang kuat adalah asupan motivasi diri untuk mencapai sukses penjualan.
Itulah enam kesalahan yang sering dilakukan penjual dan menyebabkan kegagalan usahanya. Lakukan yang terbaik untuk sukses menjual dan jangan menyerah sebelum gerbang sukses menyambutmu. Selamat berupaya!