Membangun Keharmonisan Pasangan! Perhatikan Ini Sebelum Berhias

Hai, Miks!

Allah itu indah dan menyukai keindahan. Hadis yang diriwayatkan oleh Muslim itu mengandung makna bahwa Allah itu menyukai keindahan. Salah satu cara bagi manusia untuk menunjukkan keindahan adalah dengan berhias.

Salah satu tujuan berhias adalah untuk membangun keharmonisan pasangan suami istri. Jika suami dan istri berhias di depan pasangan masing-masing, tentunya hal tersebut dapat menyenangkan mata pasangan yang melihatnya sehingga diharapkan menambah rasa cinta kepada keduanya. Hal tersebut juga merupakan anjuran dalam membina hubungan.

Tentunya, berhias yang sesuai dengan ajaran Islam, baik untuk perempuan ataupun untuk laki-laki. Berikut hal yang harus diperhatikan ketika berhias dalam Islam.

1. Niat

Dalam melakukan sesuatu, termasuk berhias, sangat perlu untuk memerhatikan niat dan maksud melakukan hal tersebut. Dalam Islam, berhias sangat dianjurkan dengan tujuan untuk menyenangkan hati pasangan yang melihatnya. Dengan menyenangkan hati pasangan maka timbul rasa tenang dan tentram untuk selalu berada di dekatnya. Hal tersebut sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad saw.

2. Cara Berhias bagi Laki-Laki dan Perempuan

Dalam hadis, Nabi mengatakan, “Perhiasan laki-laki adalah yang tampak baunya, tetapi tersebunyi warnanya. Dan perhiasan perempuan adalah yang tampak warnanya, tetapi tersembunyi aromanya.” (HR. At Tirmidzi)

Dalam hadis tersebut dapat dilihat bahwa seorang laki-laki berhias dengan menonjolkan aroma. Laki-laki bisa memilih parfum yang segar wanginya, membersihkan mulut dengan tambahan penyegar napas, atau dapat memilih minyak rambut dengan aroma yang enak dicium sehingga menambah rasa nyaman pada pasangan saat di dekatnya.

Sementara itu, wanita berhias dengan menonjolkan warna, tetapi tersembunyi aromanya. Maksudnya, aroma pada hiasan wanita tersembunyi dan hanya dapat dicium pada jarak sangat dekat saja. Hal ini untuk menghindari fitnah ketika wanita berada di luar rumah. Beberapa make-up seperti bedak, lipstik, eye shadow, dan lainnya dapat dipilih wanita untuk menghias dirinya. tentunya, dengan komunikasi terhadap pasangan karena ada beberapa laki-laki yang lebih menyukai istrinya tampil polos tanpa make-up.

3. Anjuran dalam Berhias

Islam menganjurkan ketika melakukan sesuatu, termasuk berhias adalah dengan memperhatikan alat make-upnya. Perhatikanlah sebelum memakai mengenai kehalalannya dan zat yang terkandungnya apakah baik untuk kesehatan. Karena berhias bukan hanya untuk memperindah tampilan, tetapi juga harus memerhatikan kesehatan. Jangan sampai dengan berhias, mengakibatkan penyakit yang tidak diinginkan, seperti iritasi, alergi, kanker kulit, dan sebagainya.

Beberapa anjuran yang Rasululullah ajarkan pun bukan hanya untuk mmperindah tampilan, tetapi juga ada sisi kesehatannya. Misalkan, anjuran Rasul dalam menggunakan itsmid atau celak mata. Rasulullah menggunakan bubuk itsmid bercampur misk yang diolah dengan kuningan. Bubuk ini berguna untuk menjernihkan penglihatan dan menumbuhkan bulu mata.

4. Larangan dalam Berhias

Walaupun berhias dianjurkan dalam Islam dalam rangka menyenangkan hati pasangan, ada beberapa batasan yang harus diperhatikan dalam berhias. Beberapa hal dalam berhias dilaknat oleh Rasulullah, yaitu perempuan yang menggambar tahi lalat (tato, garis-garis palsu, dan sejenisnya), perempuan yang minta digambari, perempuan yang menipiskan alis mata, dan yang mengikir giginya dengan maksud mengubah ciptaan Allah Swt.

Selain yang disebutkan di atas, juga perlu diperhatikan bahwa sesuatu yang berlebihan dilarang. Termasuk dalam berhias. Jangan sampai berlebih-lebihan, cukup seperlunya saja. Asalkan menyenangkan pasangan dan menumbuhkan keharmonisan pasangan.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.