10 Cara Mengenalkan Literasi pada Anak Usia Dini

Hi, Miks!

Pernah lihat anak kecil sudah bisa membaca dan menulis? Tentunya penasaran, dong, ya, bagaimana orang tuanya bisa mengajarkan hal tersebut pada anak usia dini dan ternyata literasi dini sedang jadi perbincangan hangat di lini masa karena manfaatnya yang begitu besar.

Anda pasti sudah sering mendengar istilah literasi. Menurut KBBI, istilah literasi adalah kemampuan menulis dan membaca, kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup.

Bisa kita lihat bahwa kemampuan literasi ini begitu penting karena terkait banyak hal dalam hidup. Hal ini tentunya tidak bisa diberikan secara instan kepada anak kita. Butuh waktu untuk bisa membentuk kecintaan anak pada kegiatan literasi. Tujuan utama literasi adalah untuk membentuk generasi yang mampu berpikir kritis dalam menyikapi setiap informasi yang diperoleh.

Berikut ini 10 cara mengenalkan literasi kepada anak usia dini.

1. Ajak Anak Mengenal Huruf dan Angka

Tahap awal mengenal literasi adalah dengan mengenalkan huruf dan angka. Pada anak usia dini bisa dimulai dengan mendengarkan musik dan nyanyian. Ladies bisa mengajarkan ananda lagu “ABCD” dan berhitung 1—10.

Lakukan sambil bermain dan di antara kegiatan lainnya. Lakukan dengan riang gembira hingga anak dapat bernyanyi sendiri. Anda dapat tunjukkan gambar huruf saat bernyanyi atau ajak anak menonton lagu tersebut di layar TV atau tablet sehingga anak melihat ilustrasi dari setiap huruf yang dinyanyikan.

2. Fokus Mengenalkan Huruf pada Nama Anak

Saat anak sudah mulai mengenal huruf dan angka, usahakan fokus mengenalkan huruf pada nama panggilan anak. Tunjukkan dan sebutlah setiap kali melihat huruf yang berhubungan dengan namanya. Misalnya nama anak Ahmad, maka setiap melihat ada huruf-huruf tersebut kita bisa tunjukkan dan sebut, “Lihat, ada huruf A, hurufnya Ahmad”. Bisa juga dengan permainan balok huruf atau kartu huruf yang diacak dan disusun membentuk nama anak.

3. Fokus Mengenalkan Setiap Huruf dan Bunyinya

Mengenalkan setiap huruf dengan bunyinya dapat dilakukan dengan bantuan ilustrasi pada buku, kartu bergambar atau video. Makin sering ditunjukkan perbedaan setiap huruf dan bunyi masing-masing huruf akan membuat anak paham. Selain fokus pada nama setiap huruf, kenalkan juga bunyi atau pengucapan setiap huruf (kaidah fonik). Misalnya huruf B dikenalkan namanya B dan bunyinya “Beh”.

4. Fokus Perbedaan Huruf Kapital dan Huruf Kecil

Saat membaca buku kita akan dapati adanya huruf kapital dan huruf kecil. Sampaikan kepada anak tentang hal tersebut dan tunjukkan contohnya. Latih anak untuk mengenal semuanya dengan menggunakan kartu atau balok huruf. Makin sering diajak membaca, anak akan mampu mengenal semua jenis huruf kapital dan kecil.

5. Latihan Menulis Sederhana

Selain mengajak anak mengenal huruf, ajak anak untuk latihan menulis sederhana. Menulis huruf bisa dimulai dengan huruf O dan X, mulai dari huruf yang mudah. Latihan bisa dilakukan pada media bantu seperti tepung, beras, shaving cream, dan lainnya sehingga anak tidak perlu memegang pensil. Letakkan tepung pada loyang datar. Gunakan ujung jari untuk membentuk huruf O, X, dan lainnya.

Biarkan anak melihat contoh huruf pada kartu dan membentuk huruf yang sama pada lapisan tepung. Saat anak sudah menguasai hal ini dia akan lebih mudah berlatih menggunakan pensil. Saat anak sudah mampu memegang pensil untuk menulis, bisa dilatih dengan kegiatan mengikuti garis huruf atau tracing letter.

6. Hubungkan antara Benda dengan Tulisan (Kosakata)

Proses membaca melibatkan kegiatan penciptaan makna yang dihasilkan dari menggabungkan kata, gambar, dan pengetahuan sebelumnya sehingga biasanya anak akan menghubungkan sesuatu dengan gambar atau apa yang pernah dia lihat, pegang, atau rasakan.

Beri nama/tulisan setiap benda di rumah dan tempelkan pada benda tersebut. Misalnya Anda menyebut kursi sambil tunjukkan tulisan kursi yang ditempel pada kursi. Bisa juga dilakukan dengan permainan seperti ajak anak berlari ke benda dengan huruf awal tertentu. Bisa juga dengan menggambar benda yang disebutkan atau mewarnai benda dan tulisannya.

7. Latihan Membaca dengan Menunjuk pada Tulisan

Saat membaca buku dengan anak, usahakan menunjuk tulisan yang dibacakan sehingga anak mengenal bunyi dari tulisan tersebut. Tunjukkan bahwa membaca dimulai dari kiri ke kanan. Untuk buku yang terdiri dari beberapa baris, tunjukkan juga bahwa membaca dari barisan atas lalu lanjut ke bawahnya. Dengan begitu anak akan paham caranya membaca buku.

8. Bangun Rutinitas Membaca Setiap Hari

Proses mencintai literasi atau cinta membaca ini bukanlah proses instan. Untuk itu perlu dilakukan berulang kali dan konsisten. Buatlah jadwal agar anak terbiasa, misalnya di pagi hari setelah sarapan, malam hari sebelum tidur, dan waktu lainnya yang memungkinkan.
Selain itu, sebagai orang tua kita juga perlu memberikan teladan dengan suka membaca. Anak-anak yang melihat orang tuanya suka membaca buku, biasanya juga akan ikut serta suka membaca buku.

9. Melatih Anak Berpikir Kritis

Kegiatan membaca diharapkan akan menghasilkan kemampuan berpikir kritis. Untuk melatih hal ini pada anak, biasakan untuk mengecek pemahaman anak setelah selesai membaca. Lakukan tanya jawab seputar topik yang dibaca atau minta anak menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri. Hal ini juga melatih kemampuan anak untuk berbicara.

10. Apresiasi Setiap Pencapaian Anak

Hal paling penting yang perlu dilakukan adalah memberikan apresiasi atau penghargaan untuk setiap pencapaian anak. Saat anak mau ikut bernyanyi ABCD, saat mau mengucapkan kosakata yang dicontohkan, saat mau mendengarkan buku yang dibacakan, dan kegiatan lainnya berilah dia penghargaan yang tulus. Dengan demikian anak akan semangat dan makin percaya diri melakukan kegiatan. Hal ini juga dapat membangkitkan keingintahuannya tentang hal lain.

Demikianlah 10 cara mengenalkan literasi pada anak usia dini. Semoga Anda dapat mencobanya bersama ananda di rumah.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.