Hi, Miks, apa kabar? Sehat tentunya!
Memiliki buah hati yang sehat adalah idaman semua orang, tetapi kadangkala kehamilan bermasalah sehingga jabang bayi hadir ke dunia lebih awal dari perkiraan lahir atau prematur, dan umumnya bayi tersebut bermasalah pada kondisi fisiknya sehubungan berbagai organ vitalnya belum terbentuk sempurna.
Kelahiran prematur sesungguhnya dapat dihindari bila tahu bagaimana mempersiapkan kehamilan. Ada 4 langkah yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari kelahiran dini, yaitu:
1. Status Gizi
Sebaiknya Anda mengetahui status gizi atau kondisi tubuh sebelum hamil dengan cara menghitung indeks masa tubuh (IMT) dengan cara membagi berat badan dengan kuadrat tinggi badan. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, calon ibu hamil dianjurkan menambah berat badan sebagaimana tabel di bawah.
IMT | Kriteria | Anjuran |
<18,5 | Underweight/malnutris | Naik BB 12,5–18 kg |
18,5–24,9 | Normal/Overweight | Naik BB 11,5–12,5 kg |
25-29,9 | Obesitas derajat I | Naik BB 7—11,5 kg |
>30 | Obesitas derajat II | Naik BB 5–7 kg |
Anjuran peningkatan berat badan ini sebaiknya dipenuhi, mengingat salah satu penyebab kelahiran prematur adalah kekurangan atau kelebihan berat badan.
2. Pengaturan Makan
Untuk mendapatkan berat badan sesuai anjuran, biasakan mengonsumi makanan dengan gizi seimbang, 50% karbohidrat, 25% lemak, dan 20% protein, serta cukup cairan. Komposisi makan yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
Frekuensi | Jenis | Anjuran |
6-8 kali sehari | Sereal, biji-bijian, | ≥ 3 porsi/minggu |
4-5 kali sehari | Buah-buahan | ≥ 3 porsi |
4-5 kali sehari | Sayur-sayuran | ≥ 2 porsi |
2-3 kali sehari | Minyak zaitun | ≥ 4 sendok teh |
+/- 6 kali sehari | Ikan, seafood | ≥ 3 porsi/minggu |
2-3 kali sehari | Susu, telur, unggas | – |
5 kali seminggu | Makanan manis, daging merah | <1 porsi |
3. Makronutrien
Makronutrien adalah makanan utama yang terdiri dari tiga komponen utama pembentuk energi, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak.
Karbohidrat merupakan sumber energi bagi ibu dan janin, pembentuk sel darah merah, dan metabolisme hormon dan antioksidan.
Protein merupakan sumber asam amino esensial dan nonesensial yang membantu proses penyempurnaan tumbuh kembang janin, sedangkan lemak berfungsi mempertahankan keutuhan sel dan sumber lemak bagi janin. Pemenuhan makronutrein tetap mengacu pola pengaturan makanan agar keseimbangan komposisi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang janin.
Mengonsumsi makanan utama sesuai anjuran sangat baik bagi ibu hamil dengan overweight karena dapat menstabilkan gula darah dan mengurangi peradangan.
4. Mikronutrien
Mikronutrien adalah zat-zat yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit, yaitu mineral dan vitamin. Mineral terdiri dari (1) kalsium yang berfungsi untuk menjaga kekuatan tulang dan gigi, serta proses tumbuh kembang janin, (2) zat besi sebagai pengantar oksigen dan pembentuk tenaga, (3) seng sebagai sistem imun, dan (4) magnesium membantu metabolisme glukosa dan protein. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa kalsium membantu penurunan kelahiran prematur 24% sedangkan seng 14%.
Keberadaan vitamin ini umumnya berfungsi untuk membantu penyerapan mineral sehingga fungsi mineral menjadi optimal. Vitamin D membantu penyerapan kalsium, vitamin C membantu penyerapan zat besi, vitamin B berkolaborasi dengan magnesium melakukan metabolisme glukosa dan protein, sedangkan vitamin E sebagai antioksidan, membantu ketahanan sel.
Makan dengan pengaturan makan menu seimbang selama kehamilan, yaitu tinggi asupan sayur, buah, biji-bijian, ikan, dan susu dapat mengurangi risiko kelahiran prematur dengan memperhatikan angka kecukupan gizi dari karbohidrat, protein, lemak, beberapa vitamin dan mineral.
Demikian empat langkah yang dapat Anda lakukan untuk menghindari kelahiran dini. Semoga bermanfaat.