PJJ Tak Kunjung Usai, Upayakan 5 Hal Ini agar Anak PAUD Tetap Semangat Belajar

Hai, Miks!

Pandemi COVID-19 masih belum terlihat di mana ujungnya dan kapan akan selesainya. Semua aspek kehidupan masih terdampak, tak terkecuali dunia pendidikan. Kegiatan belajar yang didamba akan berjalan normal, nyatanya masih terus berlangsung secara daring.

Sepuluh bulan sudah KBM daring dilaksanakan di semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi. Semua pihak dipaksa untuk beradaptasi dengan model kegiatan belajar ini.

PJJ di jenjang PAUD memiliki tantangan yang berbeda dan lebih unik dibanding jenjang di atasnya. Pendidik, anak didik, dan orang tua harus bisa bekerja sama dengan baik untuk bisa melewati tantangan tersebut.

Siswa SD, SMP, dan SMA setelah diberi sedikit penjelasan teknis sudah bisa mengikuti KBM secara mandiri. Memotivasi agar aktif belajar pun lebih mudah karena sesuai usianya mereka sudah bisa mencerna arahan yang disampaikan pendidik dan orang tuanya.

Anak PAUD melakukan sesuatu sesuai keinginannya, tidak bisa diberi instruksi begitu saja, egosentris adalah masanya. Rasa ingin tahu yang tinggi, membuatnya selalu penasaran dengan apa pun di sekeliling yang bisa diindra olehnya.

Jika dalam pembelajaran normal dia akan banyak bertanya dan  mencoba peraga yang disiapkan untuknya belajar, saat PJJ dia pun akan banyak bertanya tentang apa yang dilihatnya dan akan terus bertanya sampai terpuaskan.

Kreativitas pendidik teruji di sini untuk membuat anak-anak yang ada di beberapa layar bisa bersama-sama fokus pada penjelasan yang disampaikan.

Dunia anak adalah bermain, berpetualang. Mereka suka bergerak ke mana saja, seakan energinya tak pernah habis untuk mengeksplor apa pun, jadi jangan heran jika ada anak yang berkata, “Belajar itu di sekolah Mama, bukan di laptop.”

Karena di sekolah dia bisa berlari, masuk keluar terowongan, lompat di trampolin, menulis di atas tanah, membuat istana pasir, naik turun tangga, dan banyak lagi aktivitas yang lain.

Anak-anak membutuhkan hal itu dalam proses tumbuh kembangnya dan akan tetap seperti itu dengan metode belajar jarak jauh maupun tatap muka.

Selain itu, mereka juga cepat bosan, konsentrasi sangat mudah teralihkan dari satu hal ke hal berikutnya. Jika hal ini tidak bisa dikelola dengan baik oleh orang tua maupun pendidik, bisa dipastikan kegiatan belajar tidak akan berhasil.

Untuk membuat anak PAUD tetap tertarik untuk belajar di masa PJJ dan mudah termotivasi, 5 hal ini bisa diupayakan bersama, pendidik dan orang tua agar tujuan belajar bisa tercapai.

1. Kenyamanan

Diawali dengan mengupayakan rasa nyaman anak. Di  rumah orang tua menyiapkan suasana yang nyaman untuk anak belajar. Ruangan yang cukup leluasa untuk anak berekspresi dan pendampingan yang bersahabat.

Jika orang tua meminta bantuan orang lain untuk mendampingi anak belajar, jangan lupa untuk memberi arahan agar pendamping bisa menjadi teman bagi anak selama proses belajar dan hal-hal yang bersifat teknis lainnya.

Pendidik mengupayakan sapaan yang bersahabat saat membuka kelas, memulai dengan kegiatan yang menyenangkan dan disukai anak seperti menyanyi, permainan ice breaking, atau tanya jawab yang menarik.

2. Tetap Sekolah

Sampaikan kepada anak bahwa mereka tetap sekolah, tetapi tempat belajarnya pindah di rumah. Jika dikatakan bahwa hari ini tidak sekolah anak akan berpikir bahwa hari itu libur, anak akan cenderung bermalas-malasan. Lakukan aktivitas sebagaimana biasa, tetap bangun pagi, bersegera mandi, dan siap sekolah.

Pendidik tetap menerapkan anak untuk berseragam sehingga nuansa belajar tetap dirasakan oleh anak. Hal ini akan memudahkan anak mendapat motivasi untuk sekolah dari rumah dan siap di kelas yang nyaman yang sudah disiapkan orang tua.

3. Tetap Aktif Bergerak

Sekolah dari rumah dengan media belajar laptop atau gawai, bukan berarti anak hanya duduk diam di depan layar saja. Ajak anak untuk tetap bergerak dengan aktif. Pendidik menyiapkan metodenya, pendamping ikut aktif, bila perlu ikut bergerak juga sehingga anak merasa ada teman belajarnya.

4. Peraga Konkrit

Anak perlu difokuskan perhatiannya pada sesuatu hal agar konsentrasinya tidak mudah beralih. Akan sangat bagus jika pendidik dan orang tua bekerjasama menyiapkan peraga belajarnya. Artinya, ada komunikasi aktif antara pendidik dan orang tua tentang materi yang akan disampaikan dan peraga pendukung yang diperlukan.

Misalkan, ketika akan belajar tentang adab dan akhlak makan, pendidik di sekolah menyiapkan perlengkapan makan, anak-anak di rumah juga menyiapkannya sehingga saat menyimak materi bisa langsung dipraktikkan juga.

Selain lebih menyenangkan, cara belajar seperti ini membuat anak memahami materi dengan lebih baik dan akan terus diingat.

5. Metode yang Menyenangkan

Salah satu hal yang menentukan keberhasilan proses belajar adalah konsentrasi anak saat kegiatan belajar berlangsung maka mengupayakan hal itu adalah penting. Bukan sekadar anak fokus pada materi, tetapi juga seberapa lama anak mampu fokus pada materi yang disampaikan.

Suasana yang nyaman, keinginan belajar, dan kesiapan alat belajar yang dibutuhkan adalah hal yang mendukung anak mampu berkonsentrasi. Akan lebih baik lagi jika ditunjang dengan metode yang menyenangkan baik anak.

Pendidik menyiapkan metode belajar  yang membuat anak asyik sehingga tidak ingin beralih dari kegiatan tersebut. Jika pembelajarannya dalam bentuk video maka anak selalu ingin mengulang menonton video tersebut.

Ok, Miks, Demikian 5 hal yang bisa kita upayakan untuk anak-anak tetap semangat belajar selama PJJ. Nyaman dalam PJJ dan terus berdoa untuk keadaan yang lebih baik sehingga bisa belajar secara normal kembali.

 

Tinggalkan komentar