Anak Kecanduan Game Kekerasan, Simak 4 Langkah Mengatasinya

Hai, Miks

Anak-anak di penjuru dunia makin terancam karena kecanduan game kekerasan. Penelitian yang dilakukan oleh Iowa State University US menunjukkan bahwa bermain game yang mengandung kekerasan selama 20 menit saja dapat ‘mematikan rasa’.  Di samping itu, banyak kasus tindak kekerasan, termasuk pembunuhan, yang dilatarbelakangi oleh seringnya bermain game kekerasan. Dengan demikian, perlu upaya nyata untuk menghentikan generasi kecanduan tersebut.

Ada lima hal yang menyebabkan generasi bangsa rentan kecanduan game kekerasan, yaitu perasaan merana, minder, rindu kasih sayang, galau, dan kurang kelekatan. Di sinilah peran kita sangat dibutuhkan untuk menyembuhkan mereka dari kecanduan game kekerasan. Kita bisa memulainya dari revitalisasi pendidikan keluarga dengan melakukan empat langkah berikut ini.

1. Meluangkan Waktu Bersama Anak

Gawai bisa menjadi teman atau sekaligus musuh bagi anak. Untuk itu, luangkan waktu bersama anak dengan mendampinginya saat bermain gawai. Jangan lupa untuk memantau tautan yang pernah dibuka.
Dengan cara di atas, Anda bisa mengontrol aktivitas daring anak dan membiasakannya menggunakan gawai dengan baik dan benar. Anak akan mengurungkan niat bermain game kekerasan karena ada pengawasan. Lama-lama, akan muncul kebiasaan baik untuk tidak lagi bermain game kekerasaan.

2. Jangan Bosan Mengingatkan Anak

Jangan bosan-bosan mengingatkan anak untuk tidak bermain game kekerasan. Anda mungkin butuh ekstra kesabaran saat mengingatkannya. Sampaikan dampak negatif dari bermain game kekerasan. Ceritakan gambaran nasib masa depannya jika kecanduan game kekerasan.
Berikan motivasi dengan menceritakan kisah orang-orang sukses yang bisa lebih mudah mewujudkan mimpi dan cita-citanya tanpa bermain game kekerasan. Ingatkan juga kisah tragis orang yang kecanduan game tersebut.

3. Menjadi Sahabat Anak

Jadilah sahabat anak. Jadilah tempat yang nyaman baginya untuk  berkeluh kesah. Jika Anda berhasil melakukannya, anak akan mudah melupakan game tersebut. Anda akan menjadi tempat berbagi cerita yang selalu dirindukan. Kedekatan yang bermakna, bukan?

4. Mengalihkan Kesibukan Anak

Ajak anak menyalurkan hobinya. Ajak jalan-jalan ke tempat yang disukai. Anda bisa juga melakukan aktivitas positif lain bersamanya, seperti bermain bersama, nonton bareng, bercocok tanam, berolah raga, atau memasak.
Intinya, beri kesibukan lain kepada anak agar kebiasaannya bermain game kekerasan bisa berkurang atau hilang.

Pendidikan keluarga menentukan pembentukan karakter anak. Jika karakter anak baik, dia akan bisa memilah dan memilih aktivitas yang bermanfaat baginya. Kita tidak perlu khawatir dia akan terjajah oleh game kekerasan. Di sinilah peran kita sebagai orang tua harus diefektifkan.

Baca Selengkapnya